Menteri Perkeretaapian India Ashwini Vaishnaw pada Senin (4/3/2024) mengatakan, perhatian kedua masinis itu teralihkan ke laga India melawan Inggris dalam Piala Dunia Kriket yang berlangsung satu hari.
“Kasus baru-baru ini di Andhra Pradesh terjadi karena masinis dan ko-masinis terganggu oleh pertandingan kriket,” kata Vaishnaw, dilaporkan oleh kantor berita Press Trust of India.
“Sekarang kami memasang sistem yang dapat mendeteksi gangguan tersebut dan memastikan bahwa masinis dan asisten masinis sepenuhnya fokus dalam menjalankan kereta,” lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Ratusan juta orang di India yang gila kriket menonton siaran langsung pertandingan Piala Dunia yang dimenangi oleh tuan rumah.
Dalam insiden berbeda, otoritas setempat memecat kepala stasiun dan tiga karyawan lainnya setelah bulan lalu kereta barang melaju sejauh 70 kilometer tanpa masinis, menurut laporan Hindustan Times.
Orang-orang itu dipecat karena lalai, mengakibatkan sekitar 50 gerbong melaju sendirian hampir dua jam.
India memiliki salah satu jaringan kereta api terbesar di dunia dan mengalami beberapa kecelakaan selama bertahun-tahun.
Insiden terburuk terjadi pada 1981 ketika kereta tergelincir saat melintasi jembatan di Negara Bagian Bihar, menewaskan sekitar 800 orang.
Pada Juni 2023, tabrakan tiga kereta menewaskan hampir 300 orang di Negara Bagian Odisha.
Demi memperbaiki layanan, dalam beberapa tahun terakhir India menginvestasikan sejumlah besar uang untuk meningkatkan jaringan stasiun modern dan sistem sinyal elektronik.
https://www.kompas.com/global/read/2024/03/04/170211670/tabrakan-kereta-india-tewaskan-14-orang-masinis-nonton-kriket-di-ponsel