Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menteri Israel Serukan Pemukim Yahudi Kembali ke Gaza, Dikecam Hamas

TEL AVIV, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada Minggu (31/12/2023) menyerukan kembalinya para pemukim Yahudi ke Jalur Gaza setelah perang.

Israel seperti diketahui tengah melancarkan kampanye militer terhadap Hamas di Gaza setelah kelompok Palestina itu melakukan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober.

"Untuk mendapatkan keamanan, kita harus mengendalikan wilayah itu," kata Smotrich kepada Radio Angkatan Darat Israel dalam menanggapi pertanyaan tentang prospek pembangunan kembali permukiman di Jalur Gaza.

"Untuk mengendalikan wilayah itu secara militer dalam waktu yang lama, kita membutuhkan kehadiran warga sipil," ucapnya, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sebelumnya, Israel telah secara sepihak menarik pasukan dan pemukim terakhirnya pada 2005, mengakhiri kehadirannya di Jalur Gaza yang dimulai pada 1967. Namun, mereka tetap memegang kendali penuh atas perbatasan wilayah tersebut.

Semua pemukiman di tanah Palestina yang diduduki dianggap ilegal di bawah hukum internasional, terlepas dari apakah hal tersebut disetujui oleh Israel.

Smotrich juga mengatakan bahwa Israel harus mendorong sekitar 2,4 juta warga Palestina di wilayah itu untuk pindah ke negara lain.

"Jika kita bertindak dengan cara yang benar secara strategis dan mendorong emigrasi, jika ada 100.000 atau 200.000 orang Arab di Gaza dan bukannya 2 juta, seluruh wacana tentang hari setelah (perang) akan sangat berbeda," katanya.

Smotrich adalah kepala partai ultranasionalis Zionisme Religius yang merupakan bagian dari koalisi yang berkuasa.

"Kita akan membantu merehabilitasi para pengungsi ini di negara-negara lain dengan cara yang baik dan manusiawi dengan kerja sama masyarakat internasional dan negara-negara Arab di sekitar kita," tambahnya.

Hamas mengecam

Hamas mengutuk komentar Smotrich sebagai "ejekan keji dan kejahatan perang".

"Warga Gaza akan berdiri teguh dan tabah dalam menghadapi semua upaya untuk menggusur mereka dari tanah dan rumah mereka," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Pemerintah Israel di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memang belum secara resmi menyarankan rencana untuk mengusir warga Gaza maupun mengirim pemukim Yahudi kembali ke wilayah itu sejak perang pecah.

Namun, Netanyahu telah beberapa kali mengindikasikan hal tersebut. Dalam beberapa kesempatan, PM Israel mengatakan negaranya akan mengambil tanggung jawab penuh atas keamanan Gaza.

Misalnya, dalam sebuah wawancara televisi dengan ABC News yang disiarkan pada Senin (6/11/2023), Netanyahu menyebut Israel akan mengambil tanggung jawab penuh atas keamanan Jalur Gaza untuk waktu yang tidak terbatas setelah perang dengan Hamas berakhir.

"Israel, untuk jangka waktu yang tidak terbatas, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan," kata dia kala itu. 

Serangan Israel ke Gaza sendiri dilaporkan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas telah menewaskan 21.822 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Sementara pertempuran sengit terus berlangsung, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), 85 persen penduduk di Gaza sekarang telah mengungsi.

https://www.kompas.com/global/read/2024/01/01/063600870/menteri-israel-serukan-pemukim-yahudi-kembali-ke-gaza-dikecam-hamas

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke