Maradona meninggal pada November 2020 dalam usia 60 tahun. Ia sedang memulihkan diri dari operasi otak karena pembekuan darah, dan setelah puluhan tahun berjuang melawan kecanduan kokain dan alkohol.
Sang legenda lapangan hijau ditemukan tak bernyawa di tempat tidur dua minggu setelah operasi, di rumah sewaan kawasan eksklusif Buenos Aires tempat dia dibawa setelah keluar dari rumah sakit.
Eks bintang Napoli dan timnas Argentina itu ditemukan meninggal karena serangan jantung.
Ahli bedah saraf Leopoldo Luque, psikiater Agustina Cosachov, dan enam tenaga medis lainnya sebelumnya mengajukan banding atas keputusan tahun 2022 tersebut.
Kedelapan terdakwa mengajukan banding ke pengadilan di San Isidro, barat laut Buenos Aires, atas tuduhan melakukan pembunuhan tidak disengaja.
Jaksa menuduh para profesional medis itu terlibat dalam perawatan pasien di rumah yang kurang layak dan ceroboh.
Sebuah panel terdiri dari 20 ahli medis yang dibentuk jaksa penuntut umum Argentina pada 2021 menyimpulkan, Maradona memiliki peluang bertahan hidup lebih baik dengan perawatan yang memadai di fasilitas medis yang sesuai.
Kantor berita AFP pada Selasa (18/4/2023) melaporkan, sejauh ini belum ada tanggal persidangan yang ditetapkan.
Para tenaga medis yang akan diadili atas kematian Diego Maradona berprofesi sebagai psikolog, dokter klinis, koordinator medis, koordinator keperawatan, dan perawat.
https://www.kompas.com/global/read/2023/04/19/150200670/8-tenaga-medis-yang-rawat-diego-maradona-akan-diadili