Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Huru-hara Balon Terbang, AS dan China Kembali Geger

Sebelumnya balon itu melintasi situs militer sensitif di seluruh Amerika Utara, menjadi pemicu ketegangan terbaru antara Washington dan Beijing.

Biden awalnya ingin balon itu dijatuhkan pada hari Rabu (1/2/2023), tetapi disarankan bahwa waktu terbaik untuk operasi itu adalah saat balon berada di atas air.

Seperti dilansir dari Associated Press, pejabat militer menetapkan bahwa menjatuhkannya di darat dari ketinggian 60.000 kaki akan menimbulkan risiko yang tidak semestinya bagi orang-orang di darat.

Balon itu terlihat Sabtu pagi di atas Carolina saat mendekati pantai Atlantik.

Sekitar pukul 14.40 EST, sebuah jet tempur F-22 menembakkan rudal ke balon, meledakkannya saat berada sekitar 6 mil laut lepas pantai dekat Pantai Myrtle, Carolina Selatan, kata pejabat pertahanan senior.

Puing-puing mendarat di air setinggi 47 kaki, lebih dangkal dari yang mereka duga.

Namun, tidak segera jelas berapa lama pembersihan akan berlangsung. Angkatan Laut memimpin pembersihan puing, didukung oleh penjaga pantai.

Para pejabat pertahanan dan militer AS mengatakan pada Sabtu bahwa balon tersebut memasuki zona pertahanan udara AS di utara Kepulauan Aleutian pada 28 Januari.

Balon juga sempat bergerak sebagian besar melintasi daratan melintasi Alaska dan kemudian ke wilayah udara Kanada di Wilayah Barat Laut.

Balon menyeberang kembali ke wilayah AS melalui Idaho utara pada hari Selasa (31/1/2023), hari dimana Gedung Putih mengatakan Biden pertama kali diberi pengarahan tentang itu.

Balon itu juga terlihat Kamis (2/2/2023) di atas Montana, yang merupakan rumah bagi salah satu dari tiga ladang rudal nuklir Amerika di Pangkalan Angkatan Udara Malmstrom.

China terus mengeklaim bahwa balon itu hanyalah pesawat penelitian cuaca yang diterbangkan.

Pentagon menolak mentah-mentah anggapan China, yang menyebut bahwa Balon tidak digunakan untuk pengawasan dan hanya memiliki kemampuan navigasi yang terbatas.

Skandal balon itu juga mendorong pembatalan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Beijing untuk pembicaraan yang bertujuan mengurangi ketegangan AS-China.

Pemerintah China pada hari Sabtu berusaha mendelegitimasi pembatalan tersebut.

“Sebenarnya, AS dan China tidak pernah mengumumkan kunjungan apa pun, AS membuat pengumuman semacam itu adalah urusan mereka sendiri, dan kami menghormati itu,” kata Kementerian Luar Negeri China.

https://www.kompas.com/global/read/2023/02/05/093000270/huru-hara-balon-terbang-as-dan-china-kembali-geger

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Israel Mengelak Serangannya ke Rafah Sebabkan Kebakaran Mematikan

Global
[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

[POPULER GLOBAL] Serangan Israel Bakar Hidup-hidup Pengungsi | Biden Terkesan Membela

Global
Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Terungkap Identitas Penjual Sotong di Thailand yang Viral karena Mirip Aktor Keanu Reeves

Global
Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Di Tengah Kemarahan Global, Israel Serang Kamp Pengungsi Lagi di Rafah, 21 Orang Tewas

Global
Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Di Tengah Kecaman Global, Tank-tank Israel Diam-diam Telah Capai Pusat Kota Rafah

Global
Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Bagaimana China Membantu Rusia Hadapi Dampak Sanksi Barat?

Internasional
Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Saat 145 Negara Kini Akui Negara Palestina...

Global
Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Produsen Susu Australia Lirik Peluang dari Program Makan Siang Gratis Prabowo

Global
Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Keluh Kesah Warga Jepang soal Turis Gunung Fuji, Kini Pemandangan Ditutup

Global
Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Spanyol dan Norwegia Resmi Akui Negara Palestina, Irlandia Segera Menyusul

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke