SURABAYA, KOMPAS.com - Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mengemukakan, ketidakhadiran Presiden Rusia Vladimir Putin di KTT G20 di Bali sudah ia prediksi sebelumnya.
Connie menyampaikan, Putin tak hadir karena tidak mau merepotkan Indonesia sebagai tuan rumah.
"Putin tidak mau Indonesia 'berantem' dengan negara lain, terutama anggota G7 (negara barat), karena kehadirannya," kata Connie dalam percakapan dengan Antara di Surabaya, Jumat (11/11/2022).
"Putin tidak mau merepotkan Indonesia. 'Berantem' dengan satu negara saja sudah merepotkan, apa lagi dengan banyak negara," sambung Connie.
Ia menyadari bahwa semua pihak menginginkan dan berharap Putin hadir di Bali mengikuti seluruh pertemuan di KTT G20, dimana Indonesia memegang persidensi.
Menurut Connie, Putin menganggap RI sebagai sahabat, sehingga ia memanggil Presiden Jokowi sebagai "saudara kami".
Mengenai kesertaan dirinya dan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto dalam pertemuan di Moskwa, Rusia, Connie menuturkan, Putin punya klub diskusi (valday).
Saat itu, Putin mengumpulkan 111 ilmuwan atau akademisi dari 44 negara dengan latar belakang berbagai disiplin keilmuan dan membahas berbagai sudut geopolitik, keamanan energi, sumber daya alam, ekonomi, perdagangan dunia.
"Awalnya saya sempat tertanya ke Pak Andi (Gubernur Lemhannas), kok kita yang dari Indonesia nggak ditanyai, karena dari beberapa negara lain diminta bertanya. Saya merasa pertanyaan saya lain. Setelah itu baru Indonesia diberi kesempatan bertanya," ujar Connie.
Connie menuturkan, pertanyaan yang ia sampaikan bahwa kehadiran Rusia di KTT G20 di Bali sangat penting karena ini kehormatan Presidensi RI.
Dia menambahkan, kedua prinsip Presiden Pertama RI Soekarno yang non-blok yang ingin semua pakta pertahanan di muka bumi harus dihapuskan.
https://www.kompas.com/global/read/2022/11/12/083100670/putin-tak-hadiri-ktt-g20-connie--tak-mau-repotkan-indonesia