WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern menjalani isolasi Covid-19 pada Minggu (30/1/2022), ketika negara itu mencatat 103 infeksi Covid-19 baru dan kontrol perbatasannya yang ketat disorot oleh seorang jurnalis hamil yang terjebak di Afghanistan.
Ardern, menjalani isolasi mandiri setelah memiliki kontak dekat orang yang terinfeksi Covid-19. Hasilnya tesnya sendiri diharapkan keluar pada Minggu (30/1/2022) atau Senin (31/1/2022), menurut kantor pemerintah.
Sementara wartawan Charlotte Bellis mengatakan dalam sebuah artikel di New Zealand Herald bahwa dia tidak dapat kembali dari Afghanistan, tempat dia meliput, setelah pemerintah Ardern menolak permohonannya untuk mendapatkan pengecualian masuk.
"Ketika Taliban menawarkan Anda - seorang wanita hamil yang belum menikah - tempat yang aman, Anda tahu situasi Anda kacau," tulis Bellis, mengaku dia terjebak dengan pasangannya.
Kasus Bellis telah memicu perdebatan sengit di media sosial tentang aturan Covid-19 Selandia Baru dan kontrol perbatasannya yang ketat di negara dengan penduduk lima juta orang ini.
Beberapa menyebut kasus Bellis sebagai contoh "kekejaman" birokrasi tetapi yang lain membela sistem.
“Permohonannya pada 24 Januari ditolak karena itu untuk perjalanan pada 27 Februari, lebih dari 14 hari setelah permohonan diizinkan bagi orang yang membutuhkan perawatan medis kritis waktu,” kata Chris Bunny, Kepala Pengelola Isolasi dan Karantina.
Menurutnya, Bellis menerima tanggapan yang mengundangnya untuk mengajukan permohonan kembali dalam waktu 14 hari, dan menghubungi agensi jika dia bermaksud memajukan penerbangannya.
Dia mengatakan agensi itu menulis kepada Bellis pada Minggu (30/1/2022) bahwa dia mungkin mengajukan permohonan di bawah alokasi darurat lain, untuk warga negara dan penduduk Selandia Baru di lokasi atau situasi di mana ada risiko serius terhadap keselamatan mereka dan satu-satunya pilihan mereka adalah kembali.
"Tim alokasi darurat kami mengawasi aplikasi dengan cermat, dan lokasi Charlotte di Afghanistan menjadi perhatian mereka," kata Bunny.
Bellis mengatakan dalam artikel itu bahwa dia telah memilih tanggal perjalanan di luar periode waktu karena kelangkaan penerbangan keluar dari Kabul. dan untuk "memberi kami waktu mengajukan banding jika kami ditolak".
Perbatasan Selandia Baru telah ditutup untuk orang asing sejak Maret 2020. Pemerintah menunda rencana pembukaan kembali secara bertahap dari pertengahan Januari hingga akhir Februari karena kekhawatiran tentang potensi wabah Omicron, seperti di negara tetangga Australia.
Dilaporkan bahwa Covid-19 Selandia Baru telah memiliki 15.910 kasus virus corona yang dikonfirmasi dan 52 kematian.
https://www.kompas.com/global/read/2022/01/31/113000370/pm-selandia-baru-ardern-isolasi-mandiri-pembatasan-covid-19-yang-ketat