Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Atdikbud KBRI Canberra Beri Penghargaan kepada Siswa Melrose High School

CANBERRA, KOMPAS.com – Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI di Canberra Mukhamad Najib menghadiri acara wisuda Melrose High School, Canberra, Australia pada Jumat (3/12/2021).

Dalam kesempatan tersebut, Najib memberikan penghargaan kepada para siswa yang telah selesai belajar Bahasa Indonesia.

Penghargaan juga diberikan kepada siswa terbaik dari kelas Bahasa Indonesia sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com.

Melrose High School merupakan salah satu sekolah di Canberra yang membuka pelajaran Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran pilihan bagi para siswanya.

Setiap tahunnya, selalu saja ada siswa yang berminat untuk belajar Bahasa Indonesia.

Guru Bahasa Indonesia di Melrose High School Rebecca Battaglini mengatakan, saat ini cukup banyak kelas Bahasa Indonesia yang diampunya.

Hal ini menandakan minat terhadap Bahasa Indonesia di Melrose High School masih cukup baik.

“Saya mengajar lima kelas Bahasa Indonesia di sekolah, saya berharap tahun depan lebih banyak lagi siswa yang berminat belajar Bahasa Indonesia,” ungkap Rebecca.

Selain itu, dukungan kepala sekolah untuk pelajaran Bahasa Indonesia juga cukup baik.

Kepala Sekolah Melrose High School Simon Vaugan menuturkan, ada beberapa mata pelajaran bahasa asing di Melrose High School yang bisa dipilih oleh siswa, salah satunya adalah Bahasa Indonesia.

“Kami memberi kesempatan kepada perwakilan dari kedutaan besar masing-masing yang bahasanya dipelajari di sekolah ini untuk memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi,” ujar Simon.

Prestasi terbaik untuk siswa yang belajar Bahasa Indonesia tahun 2021 ini diberikan kepada Sarah Mathew.

Muridnya Rebecca ini dinilai cemerlang dalam mempelajari Bahasa Indonesia. Dia bersemangat dan menunjukkan capaian yang terbaik diantara teman-teman lainnya dalam kelas Bahasa Indonesia.

Sarah pun fasih berbicara dengan Bahasa Indonesia.

“Terima kasih atas penghargaan ini, saya senang belajar Bahasa Indonesia,” tutur Sarah saat menerima penghargaan itu.

Najib menyampaikan bahwa penghargaan tersebut merupakan apresiasi bagi siswa-siswa yang telah menyelesaikan kelas Bahasa Indonesia.

Najib juga mengucapkan terima kasih kepada para siswa karena telah memilih Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran pilihan mereka.

“Bahasa Indonesia kedepan akan menjadi bahasa yang penting bagi hubungan bilateral Indonesia-Australia maupun hubungan antar-negara di kawasan, oleh karena itu sangat penting bagi siswa Australia untuk mempelajari bahasa Indonesia”, jelas Najib.

Menurut Najib, bahasa adalah jembatan untuk bisa berinteraksi mengenal budaya dari suatu negara.

Bahasa dan budaya membuka peluang terbangunnya persahabatan yang semakin erat antara kedua negara.

Oleh karena itu, Najib berharap Bahasa Indonesia akan selalu menjadi pilihan bagi siswa-siswa di Melrose High School pada masa-masa yang akan datang.

Tahun ini, ada sembilan siswa kelas Bahasa Indonesia di Melrose High School yang mendapatkan penghargaan dari KBRI Canberra.

Ke depan, Najib berencana akan meningkatkan penghargaan tersebut agar dapat lebih memotivasi siswa-siswa di sekolah untuk belajar Bahasa Indonesia.

“Sebagai apresiasi kepada mereka yang mau mempelajari Bahasa Indonesia, maka tahun depan kantor Atdikbud Canberra akan memperluas pemberian penghargaan ini ke sekolah-sekolah lain. Dan akan meningkatkannya bukan hanya untuk siswa, tapi juga untuk guru-guru yang telah berjasa dalam mengajarkan dan mengembangkan bahasa Indonesia di Australia,” kata Najib.

https://www.kompas.com/global/read/2021/12/03/140335170/atdikbud-kbri-canberra-beri-penghargaan-kepada-siswa-melrose-high-school

Terkini Lainnya

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Putusan Mahkamah Internasional Tak Mampu Hentikan Operasi Militer Israel di Rafah

Internasional
Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke