Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Massa Pro-demokrasi Sudan Gelar Pembangkangan Sipil Berskala Besar, Tolak Kudeta Militer

KHARTOUM, KOMPAS.com – Para pengunjuk rasa pro-demokrasi di Sudan bakal menggelar aksi pembangkangan sipil berskala besar selama dua hari untuk melawan kudeta militer.

Kelompok serikat pekerja dan kelompok masyarakat sipil bahkan meminta para pengunjuk rasa membuat barikade mulai Sabtu (6/11/2021) malam waktu setempat.

Mereka juga meminta massa menggelar aksi protes menentang perebutan kekuasaan oleh militer pada Oktober sebagaimana dilansir AFP.

"Tidak ada negosiasi, tidak ada persekutuan, tidak ada legitimasi," kata kelompok-kelompok tersebut di Twitter.

Mereka menyerukan pembangkangan sipil berskala penuh pada Minggu (7/11/2021) dan Senin (8/11/2021).

Pada 25 Oktober, Panglima Militer Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan membubarkan pemerintah dan Dewan Kedaulatan yang berkuasa.

Burhan juga mengumumkan keadaan darurat dan menahan para pemimpin sipil Sudan, termasuk Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok dan anggota pemerintahannya.

Hamdok kemudian ditempatkan di bawah tahanan rumah dan militer berjanji untuk membebaskan empat anggota sipil dari pemerintahannya.

Kudeta tersebut direspons kecaman oleh komunitas internasional. Kekuatan dunia menuntut militer mengembalikan kekuasaan kepada sipil.

Pada Jumat (5/11/2021), Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB turut mengecam kudeta militer di Sudan.

Komisioner Tinggi Dewan HAM PBB Michelle Bachelet bahkan menyebut situasi di Sudan sangat memprihatinkan.

Setidaknya 14 demonstran tewas dan 300 terluka dalam protes anti-kudeta di Sudan menurut Komite Pusat Dokter Sudan.

Di sisi lain, upaya mediasi berulang untuk menyelesaikan politik antara militer dan pemimpin sipil Sudan menemui kebuntuan.

Delegasi tingkat tinggi dari Liga Arab dijadwalkan tiba di Sudan pada Sabtu untuk ikut mengupayakan penyelesaian konflik di sana.

“Delegasi itu akan bertemu dengan sejumlah pemimpin politik Sudan dengan tujuan mendukung upaya melewati krisis politik saat ini,” kata Liga Arab.

Selain itu, perwakilan dari pemerintah Israel juga telah berupaya untuk menyelesaikan krisis di Sudan, menurut laporan media Israel.

Tahun lalu, Sudan setuju menormalisasi hubungan diplomatik dengan Israel di bawah Kesepakatan Abraham.

https://www.kompas.com/global/read/2021/11/07/053300770/massa-pro-demokrasi-sudan-gelar-pembangkangan-sipil-berskala-besar-tolak

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke