Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Taliban Klaim AS Bakal Beri Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan

Klaim itu muncul setelah mereka menggelar pertemuan di Qatar, pertama sejak Washington meninggalkan Afghanistan di akhir Agustus.

Selain bantuan, pertemuan keduanya juga membahas upaya menangani kelompok ekstremis dan memastikan keselamatan warga AS dalam evakuasi.

Sumber Washington menuturkan, agenda itu berlangsung dalam suasana tertutup dan profesional. Tapi mereka menegaskan Taliban akan diawasi dari setiap ucapannya.

Dilansir BBC Senin (11/10/2021), AS menekankan pertemuan tersebut tidak berarti mereka mengakui pemerintahan Taliban.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Minggu (10/10/2021), milisi menerangkan AS tidak hanya berjanji akan memberi bantuan kemanusiaan ke Afghanistan.

Milisi juga menyatakan "Negeri Uncle Sam" bakal memfasilitasi jika ada organisasi lain yang ingin memberi bantuan.

Mereka mengeklaim nantinya akan bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan dalam menyalurkan bantuan tersebut, jika publik membutuhkan transparansi.

Tetapi, AS melalui juru bicaranya Ned Price tidak menyebut milisi sebagai pihak yang akan menyalurkan bantuannya.

Price hanya menyatakan bahwa mereka akan mempercepat penyaluran bantuan itu kepada rakyat Afghanistan, tanpa memberikan detil lanjutan.

Dia mengatakan, fokus utama AS adalah melenyapkan ancaman keamanan dan terorisme, memudian memastikan warganya maupun sekutunya.

"Kami juga memerhatikan hak asasi, termasuk di dalamnya partisipasi perempuan dan anak gadis di seluruh masyarakat Afghanistan," kata dia.

Kabar pembicaraan itu muncul setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memeringatkan dampak jika bantuan tak segera disalurkan.

Dalam konferensi negara pedonor, Guterres menyebut angka kemiskinan meningkat dan layanan publik hampir tutup.

Sebabnya, Washington membekukan aset bank sentral negara itu sekitar 10 miliar dollar AS (Rp 142 triliun) sejak Taliban berkuasa.

Dalam pertemuan itu, milisi menolak tawaran kerja sama AS untuk menahan aktivitas Negara Islam Irak dan Suriah di Khorasan (ISIS-K).

Juru bicara Suhail Shaheen menyatakan, kemampuan mereka sendiri usdah cukup untuk membendung kelompok yang punya akronom Daesh tersebut.

Meski, klaim itu dibuat setelah ISIS-K mengeklaim bom bunuh diri di masjid Kunduz, yang menewaskan 50 orang pada Jumat (8/10/2021).

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/11/150637270/taliban-klaim-as-bakal-beri-bantuan-kemanusiaan-ke-afghanistan

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke