Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejumlah Skenario yang Bisa Runtuhkan Rezim Korea Utara, Apa Saja?

KOMPAS.com - Korea Utara mungkin jadi negara paling kontroversial di muka bumi.

Rezim Kim Jong Un yang tertutup, seringkali dianggap tak menyejahterahkan rakyat.

Apalagi, program senjata nuklir rezim ini, yang selalu memantik huru-hara global.

Karena itulah, banyak yang mengharapkan rezim Korut runtuh.

The Week sempat mengulas sejumlah skenario yang bisa robohkan kekuasaan Kim Jong Un. Mulai dari yang "baik", sampai yang "kejam". Berikut paparannya.

Skenario Baik

Korea Utara dan Korea Selatan selalu fokus pada reunifikasi Korea.

Namun, rezim Kim selalu menolak berkompromi mengenai perubahan kekuasaan atau denuklirisasi.

Tapi, dengan bantuan China dan AS, penyatuan ini mungkin saja terjadi. Atau katakanlah dengan sedikit kompromi, demokrasi bisa terlahir di Korut.

Skenario Buruk

Rezim Kim bisa saja runtuh oleh kudeta militer atau unjuk rasa besar-besaran.

Negara dengan perekonomian terpusat, sistem politik yang berada pada satu orang, ditambah infrastruktur yang lemah akan sangat rentan.

Perubahan rezim secara cepat, seperti laporan hasil riset lembaga non-profit Rand, bisa saja terjadi.

Runtuhnya kekuasaan rezim Kim setelah enam dekade berkuasa jelas akan meninggalkan kekuasaan yang kosong.

Skenaro Paling Buruk

Serangan udara AS. Ini jadi siasat yang paling buruk untuk meruntuhkan rezim.

AS mampu menghancurkan infrastruktur militer utama Korut dalam hitungan beberapa jam.

Angkatan bersenjata Korut akan kerepotan menghalau konflik ini.

Jelas akan ada banyak korban jiwa. Nuklir Kim pun bisa jadi petaka berikutnya.

China juga kemungkinan berpihak pada Korut, membuat situasi makin pelik. Skenario terburuk ini memang tak seharusnya terjadi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/15/123051870/sejumlah-skenario-yang-bisa-runtuhkan-rezim-korea-utara-apa-saja

Terkini Lainnya

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Pasukan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera di Gaza

Global
Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Penembakan di Afghanistan, 3 Turis Spanyol Tewas, 7 Lainnya Terluka

Global
[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

[POPULER GLOBAL] Spanyol Tolak Kapal Bawa 27 Ton Bahan Peledak | Pasokan Medis Tak Bisa Masuk Gaza

Global
WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke