Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mantan Tentara Inggris Ini Buat Rute Pelarian bagi Dia dan 400 Orang di Wilayah Taliban

Ben Slater dulunya bergabung dengan kesatuan Polisi Militer Kerajaan Inggris. Namun kini mengelola usaha di Kabul bernama Nomad Concepts Group.

Slater yang bertugas mengawal duta besar Inggris menuturkan, London tidak menerbitkan visa untuknya maupun 50 stafnya, kebanyakan perempuan.

Dia mengatakan tak punya pilihan lain selain mengungsi lewat jalan darat, dan membagi rencananya bersama kementerian luar negeri dan kementerian pertahanan.

Meninggalkan Afghanistan lewat darat hampir mustahil dicapai, karena perbatasan yang ditutup dan harus melewati pemeriksaan Taliban.

Diwartakan Telegraph, Slater sudah membantu puluhan orang mengungsi. Namun dia sendiri tak bisa mendapatkan bantuan karena kekhawatiran milisi bergerak lagi.

"Saya berharap, pemerintah bisa mengurus visa kami, atau berbicara dengan kementerian luar negeri di negara tujuan kami," kata dia.

Dilansir Daily Mail Senin (30/8/2021), Telegraph menyebut Slater mendeskripsikan dirinya sudah dikecewakan oleh London.

Dia mengungkapkan awalnya mendapatkan pemberitahuan bahwa dalam satu jam ke depan, dia harus menyerahkan nama orang yang hendak dievakuasi.

Slater menceritakan dia menduga ada yang berusaha menjebaknya supaya dia melewatkan tenggat waktu evakuasi.

Dia dan stafnya tetap berangkat ke Bandara Hamid Karzai di Kabul, sebelum dihubungi dan dikatakan mereka tak bisa melewati pemeriksaan Taliban.

Slater mengatakan, dia begitu geram karena semua telepon tiba-tiba dialihkan otomatis pada Jumat (27/8/2021), ketika Inggris merampungkan operasinya.

Si mantan tentara tersebut memutuskan untuk menggelar operasi penyelamatannya sendiri, dan membawa 400 warga Afghanistan termasuk stafnya.

Pekan lalu, London menginstruksikan warganya supaya pergi ke perbatasan daripada mencoba berangkat bandara.

Namun, muncul kekhawatiran dengan dikosongkannya kedutaan dan milisi menjaga perbatasan, menuju ke sana adalah tantangan besar.

Meski milisi sudah berjanji akan membiarkan mereka yang ingin pergi dari Afghanistan, Slater tetap mengkhawatirkannya.

Kementerian Luar Negeri, Penbangunan, dan Persemakmuran (FCDO) memilih menolak berkomentar karena kasusnya dianggap individu.

Meski begitu, mereka menyatakan bekerja keras untuk memastikan warga Inggris maupun Afghanistan yang ingin dievakuasi dipermudah.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/31/153721170/mantan-tentara-inggris-ini-buat-rute-pelarian-bagi-dia-dan-400-orang-di

Terkini Lainnya

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke