Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kasus Katie Mulcahey pada 1908, Pemicu Kebebasan Wanita Merokok Depan Umum

KOMPAS.com - Pada 22 Januari 1908, seorang warga New York bernama Katie Mulcahey ditangkap karena memukulkan korek api ke dinding di distrik Bowery, untuk menyalakan sebatang rokok.

Dilansir History Extra, Katie dituduh melanggar The Sullivan Act, undang-undang kota yang disponsori Alderman Sullivan.

Aturan ini melarang wanita merokok di depan umum.

Sullivan menanggapi tekanan dari lobi anti-merokok, yang mengidentifikasi bahwa tembakau terkait dengan amoralitas.

Serikat Wanita Kristen Temperance, yang tujuan utamanya mencoba melarang minuman keras, juga berkampanye melawan wanita yang merokok.

Mereka mengira sudah sukses besar dengan Undang-Undang Sullivan.

Katie Mulcahey pun ditangkap sehari setelah disahkan.

Tapi, perjuangan untuk kesetaraan perokok dimulai di sini.

Diangkut di depan pengadilan distrik, Mulcahey dengan penuh semangat mengatakan kepada hakim laki-laki.

“Saya memiliki hak untuk merokok seperti yang Anda miliki. Saya tidak pernah mendengar tentang undang-undang baru ini, dan saya tidak ingin mendengarnya. Tidak ada orang yang akan mendikte saya,” ujarnya.

Mulcahey lantas didenda lima dollar AS akibat bantahannya.

Undang-undang Sullivan selanjutnya diveto oleh wali kota dua minggu kemudian.

Kasus ini dipandang sebagai penyebab kesetaraan untuk hak-hak perempuan.

Sama seperti mereka harus diizinkan untuk memilih, para feminis beralasan, perempuan juga harus diizinkan untuk merokok.

Dan saat ini, baik pria maupun wanita, boleh menikmati sebatang tembakau, tanpa perlu menghadapi hukuman--walaupun secara stigma masih negatif.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/10/160234770/kasus-katie-mulcahey-pada-1908-pemicu-kebebasan-wanita-merokok-depan-umum

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke