Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bentrok Warga Polisi Israel dan Palestina di Yerusalem Timur yang Diduduki

TEL AVIV, KOMPAS.com - Para polisi Israel menggunakan granat kejut dan menyemprotkan merica ke warga Palestina pada Senin (21/6/2201) malam waktu setempat di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur yang diduduki.

Ada bentrokan antara pemukim Israel dan Palestina pada Senin malam sebelumnya, di mana media Israel melaporkan bahwa dua pihak saling melemparkan batu dan kursi.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan 20 warga Palestina terluka dalam bentrokan itu dan laporan mengatakan beberapa orang ditangkap, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (22/6/2021).

Mereka yang terluka termasuk 16 orang yang terluka akibat semprotan merica dan gas air mata, serta seorang lansia yang dipukul di bagian kepala.

Layanan medis juga mengatakan beberapa ambulansnya menjadi sasaran pemukim Yahudi yang melemparkan batu ke kendaraannya.

Sementara itu, puluhan pemukim Israel pada Selasa (22/6/2021) memaksa masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki, menurut Departemen Wakaf Islam.

Sekitar 44 pemukim masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi Israel, dan lebih banyak pemukim diperkirakan akan memasuki lokasi itu di hari berikutnya, katanya dalam sebuah pernyataan.

Tindakan keras yang sering dilakukan

Senin (21/6/2021) malam waktu setempat, polisi Israel terlihat menggerebek sebuah rumah warga Palestina dan melemparkan granat kejut ke warga di dalamnya.

Sheikh Jarrah telah sering menjadi tempat dilakukannya kekerasan antara polisi Israel terhadap warga Palestina, yang memprotes ancaman pengusiran paksa puluhan keluarga Palestina dari rumah mereka demi kelompok pemukim Israel garis keras.

Israel menyebutnya "perselisihan real-estate", sementara Palestina dan kelompok hak asasi mengatakan kasus tersebut menyoroti kebijakan diskriminatif yang bertujuan mendorong warga Palestina keluar dari Yerusalem.

Ledakan kekerasan adalah gesekan terbaru di Sheikh Jarrah, setelah tindakan keras selama berminggu-minggu yang menarik perhatian internasional menjelang serangan 11 hari Israel di Gaza pada Mei.

Gencatan senjata mulai berlaku pada 21 Mei, tetapi kampanye jangka panjang oleh pemukim Yahudi untuk mengusir warga Palestina dari rumah mereka terus berlanjut.

Siklus ketegangan dan kekerasan bertahan dalam ujian awal yang mencolok bagi pemerintah koalisi baru Israel, yang baru berumur 1 pekan.

Pimpinan puncak di bawah perjanjian rotasi adalah Perdana Menteri Naftali Bennett, kepala partai sayap kanan Yamina.

Dalam 2 tahun, dia akan digantikan oleh Yair Lapid, pemimpin sentris Yesh Atid. Dan yang memimpin oposisi adalah pemimpin Likud Benjamin Netanyahu, yang digulingkan dari jabatan perdana menteri, setelah memegang jabatan itu selama 12 tahun.

Intervensi oleh jaksa agung Israel pada puncak kerusuhan telah menunda perintah pengusiran yang paling dekat.

Namun, kelompok-kelompok hak asasi mengatakan pemindahan paksa itu masih bisa berlanjut dalam beberapa bulan mendatang karena perhatian internasional berkurang, berpotensi memicu peperangan lagi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/23/040637570/bentrok-warga-polisi-israel-dan-palestina-di-yerusalem-timur-yang

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke