TOKYO, KOMPAS.com - Penyelenggara Olimpiade Tokyo berencana mendistribusikan 160 ribu kondom pada para atlet selama pertandingan.
Tapi, dilansir The Guardian, mereka juga akan memberi tahu para atlet untuk tidak menggunakannya karena aturan pembatasan Covid-19.
Olimpiade memang punya tradisi membagikan ratusan ribu kondom pada atlet.
Memudahkan mereka yang ingin berhubungan seks sehingga mereka dapat melakukannya dengan aman selama pertandingan.
Namun, aturan terkait virus corona di tahun ini menyatakan bahwa atlet harus makan dan tidur sendiri untuk mencegah penyebaran virus.
Selama ini, penyelenggara Olimpiade mengatakan bahwa kondom dibagikan pada para atlet untuk meningkatkan kesadaran akan HIV dan AIDS.
Tapi tahun ini, pembagian kondom seolah sia-sia karena atlet yang melanggar pembatasan virus corona selama pertandingan bisa diskualifikasi, didenda, atau dipulangkan.
Di sisi lain, Pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional juga mendapat kecaman dari warga Jepang.
Para pengkritik mengatakan bahwa Jepang tidak aman untuk mengadakan pertandingan karena adanya wabah corona.
Vaksinasi di negara ini masih dinilai lambat. Membuat Tokyo dan daerah lain dalam keadaan darurat selama lebih dari sebulan karena lonjakan kasus.
Keadaan darurat memang diperkirakan akan segera dicabut pasca-penurunan kasus.
Tapi banyak yang percaya mencabut pembatasan apa pun dapat dengan mudah menyebabkan lonjakan kasus baru.
Antisipasi hal ini, Komite Olimpiade Internasional pun melarang penonton asing di pertandingan.
Mereka menyebut tidak akan ada penggemar sama sekali karena virus corona masih potensi penularan besar.
https://www.kompas.com/global/read/2021/06/20/153853670/olimpiade-tokyo-bagikan-banyak-kondom-pada-atlet-tapi-tak-boleh-dipakai