KABUL, KOMPAS.com - Sedikitnya 11 wanita dikabarkan tewas terinjak-injak ketika hendak mendapatkan visa untuk meninggalkan negara mereka, Afghanistan, pada Rabu (21/10/2020).
Melansir Associated Press (AP), Juru bicara gubernur Provinsi Nangarhar Timur mengatakan insiden itu terjadi di stadion sepak bola, di mana banyak warga Afghanistan berusaha mendapatkan visa untuk masuk ke negara tetangga, Pakistan.
Sementara itu, dalam insiden terpisah, sebanyak 34 polisi Afghanistan tewas dalam penyergapan yang dilakukan militan Taliban di Afghanistan Utara.
Itu adalah serangan paling mematikan sejak Taliban dan pemerintah Afghanistan mulai mengadakan pembicaraan damai yang telah lama tertunda bulan lalu, bagian dari proses yang diluncurkan berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani antara Amerika Serikat dan pemberontak Taliban pada Februari.
Pembicaraan itu dipandang sebagai kesempatan terbaik bagi negara itu untuk perdamaian setelah perang puluhan tahun.
Rahim Danish, direktur rumah sakit utama di provinsi Takhar utara, memastikan bahwa pihaknya menerima 34 jenazah dan mengatakan delapan pasukan keamanan lainnya mengalami luka-luka.
Seorang pejabat keamanan Afghanistan mengatakan pasukan itu berada dalam konvoi yang disergap.
Jawad Hijri, Juru bicara pemerintah provinsi, mengatakan bahwa wakil kepala polisi termasuk di antara mereka yang tewas.
Belum ada komentar atau klaim tanggung jawab langsung dari Taliban, yang menguasai daerah tempat serangan itu terjadi.
Sementara itu, Konsulat Pakistan di Nangarhar ditutup selama hampir delapan bulan karena pandemi virus corona.
Mengantisipasi kerumunan besar, para pejabat memutuskan untuk menggunakan stadion dan menugaskan 320 staf untuk membantu mengatur proses tersebut, kata Khogyani.
Kedutaan Besar Pakistan di Kabul mengatakan telah mengeluarkan lebih dari 19.000 visa dalam sepekan terakhir setelah Islamabad menyetujui kebijakan visa yang lebih bersahabat dan membuka kembali perbatasan pada September setelah penutupan berbulan-bulan.
Jutaan orang Afghanistan telah melarikan diri ke Pakistan untuk menghindari perang dan kesulitan ekonomi, sementara ribuan orang melakukan perjalanan bolak-balik untuk bekerja dan melakukan kegiatan bisnis, atau untuk menerima perawatan kesehatan.
https://www.kompas.com/global/read/2020/10/21/170552470/11-wanita-afghanistan-tewas-terinjak-injak-saat-antre-urus-visa-pindah-ke