Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

China Golongkan Anjing sebagai Peliharaan, Bukan Makanan

Langkah itu muncul beberapa pekan sebelum festival daging anjing yang kontroversial di Yulin, region Guangxi di kawasan selatan.

Dalam panduan yang dirilis kementerian pertanian, terdapat beberapa hewan yang diklasifikasan sebagai terbak maupun hewan yang bisa dikonsumsi.

Di antaranya adalah 17 binatang ternak tradisisional, seperti sapi, babi, unggas, kelinci, dan unta. Kemudian ada 16 "spesies khusus".

Mereka yang masuk ke dalam daftar itu adalah rusa, alpaca, burung, burung unta, dan rubah, seperti diberitakan SCMP Sabtu (30/5/2020).

Spesies yang masuk dalam daftar sesuai dengan Undang-undang Peternakan, yang mengizinkan hewan untuk diambil daging maupun bulunya.

Dalam keterangan si situs resminya, kementerian menjelaskan bahwa mereka masih menunggu respons publik terkait daftar hewan yang boleh dimakan.

Namun, kementerian menerangkan bahwa sebagian besar publik setuju bahwa anjing harus dihilangkan dari daftar binatang yang boleh diperjualbelikan dagingnya.

Dalam penjelasannya, pada zaman dahulu hewan itu dijadikan penjaga rumah, membantu manusia ketika berburu maupun menggembala terna.

"Sekarang, mereka dibesarkan sebagai hewan peliharaan, melakukan pencarian dan penyelamatan, membantu tuna netra, dan memulihkan manusia," ulas kementerian.

Kementerian pertanian China menjelaskan, dengan semakin majunya peradaban, kebiasaan tradisional terhadap anjing juga mengalami perubahan.

Namun, penggolongan ulang itu tidak memberikan batasan jelas apakah hewan itu dilarang dimakan atau boleh, membuatnya berada di wilayah abu-abu.

Masyarakat yang ingin membesarkan canine itu untuk tujuan lain, misalnya mempekerjakannya, harus mendapatkan izin dari pemerintah lokal.

Pengklasifikasian ulang itu merupakan upaya mereduksi perdagangan hewan liar, di tengah menyebarnya patogen virus corona.

Virus itu diyakini berasal dari kelelawar horseshoe, dan melompat ke manusia melalui hewan perantara di pasar basah Wuhan.

Sejak merebak, Beijing langsung melarang adanya perdagangan binatang liar, dengan kota lainnya mengikuti dengan menerapkan aturan masing-masing.

Kota Shenzhen menjadi yang pertama melarang konsumsi daging anjing April lalu, di mana mereka memasukkan "daftar putih" hewan yang boleh dimakan.

Tidak dijelaskan bagaimana daftar dari kementerian pertanian itu bakal diterapkan. Kurangnya hukum mengenai kekejaman hewan membuat perdagangannya bisa marak kembali.

The Humane Society International, kelompok yang memperjuangkan kesejahteraan hewan, menyebut setiap tahun, 10 juta ekor anjing dibunuh untuk dijadikan makanan.

Juru bicara kelompok itu, Wendy Higgings, menyambut upaya Beijing dan berujar ini adalah momen tepat bagi pemerintah lokal untuk mengikuti pusat.

https://www.kompas.com/global/read/2020/06/01/172024470/china-golongkan-anjing-sebagai-peliharaan-bukan-makanan

Terkini Lainnya

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Global
Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Rangkuman Hari Ke-815 Serangan Rusia ke Ukraina: Polandia Bangun Benteng di Perbatasan | 9.907 Warga Kharkiv Dievakuasi 

Global
Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Saat Kopi dari Berbagai Daerah Indonesia Tarik Minat Pengunjung Pameran Kopi Akbar di Australia...

Global
Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Hilang 26 Tahun, Omar Ternyata Diculik Tetangga Hanya 200 Meter dari Rumah

Global
Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Saat 800.000 Warga Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza, Pergi ke Daerah-daerah yang Tak Tersedia Air...

Global
Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Kabinet Perang Israel Terpecah, Benny Gantz Ancam Mundur

Global
[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

[UNIK GLOBAL] Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos | Pilu Kera Tergemuk di Thailand

Global
SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

SD Ini Tak Terduga Terima 8 Pasang Siswa Kembar, Begini Reaksi Para Guru

Global
Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Ukraina Siap Kerahkan Napi untuk Perang Lawan Rusia

Global
Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Saat Anggota Parlemen Taiwan Adu Jotos di Tengah Rapat...

Global
Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Austria Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Kapal Tanker Minyak Dihantam Rudal di Lepas Pantai Yaman

Global
Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh Militan Senior Palestina di Tepi Barat

Global
Bantuan Terus Mengalir dari Dermaga AS, Sementara Gaza Masih Berperang

Bantuan Terus Mengalir dari Dermaga AS, Sementara Gaza Masih Berperang

Global
Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-814 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Serang Kharkiv | Drone Ukraina Tewaskan 2 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke