Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bisnis Merek Cokelat Indonesia, Kerja Sama dengan Petani Lokal hingga Ekspor ke Jepang

Kompas.com - 05/03/2024, 20:31 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

Kakao fermentasi dari petani lokal

Cokelat yang digunakan tidak sembarangan. Tissa memilih jenis kakao fermentasi berkualitas tinggi.

Ia menjelaskan, grade kakao yang digunakannya selalu AA atau A, menunjukkan tingkat tertinggi kualitas kakao.

Kini, Pipiltin Cocoa menggunakan cokelat dari enam daerah di Indonesia, yakni Aceh, Jawa Timur, Bali, Flores, Kalimantan, hingga Papua.

"Cokelat dari setiap daerah punya rasa yang berbeda. Kalau enggak difermentasi dan grade-nya jelek, sama semua rasanya. Itu unique selling point kami," ungkap Tissa.

Pipiltin Cocoa mendapat biji kakao dari koperasi petani lokal. Biji kakao sudah difermentasi di koperasi tersebut, sebelum diolah di pabrik Pipiltin.

Baca juga: Resep Bakpao Kukus Pandan Isi Cokelat, Camilan Empuk nan Manis

"Kami membelinya dalam bentuk beans mentah, dikemas dalam karung-karung begitu," ujar dia.

Meski demikian, Tissa mengatakan, ia tidak ingin melabeli Pipiltin Cocoa sebagai cokelat mahal yang sulit dibeli banyak orang.

"Cokelatnya memang harganya enggak murah, bukan mau sok premium, tetapi karena grade kakaonya tinggi," terang dia.

Produk Pipiltin Cocoa dijual mulai Rp 22.000 untuk chocolate bar dan mulai Rp 35.000 untuk dessert. 

Ekspor ke Jepang

Belum lama ini, Pipiltin Cocoa memiliki pabrik pengolahan biji kakao skala medium di kawasan Bogor, Jawa Barat.

"Tahun ke sembilan, akhirnya ada pabrik. Dulu sudah ada, tetapi pabriknya skala kecil dan sekarang mulai ada peningkatan," kata Tissa.

Pipiltin Cocoa membuka gerai terbarunya di Plaza Senayan, Jakarta Selatan pada Kamis (29/1/2024).DOK. Pipiltin Cocoa. Pipiltin Cocoa membuka gerai terbarunya di Plaza Senayan, Jakarta Selatan pada Kamis (29/1/2024).

Celah lain pun dilihatnya. Tissa mulai menyuplai cokelat ke kedai kopi. Menurutnya, minuman cokelat paling diminati setelah kopi.

Pipiltin Cocoa juga hadir di supermarket. Berjejer bersama merek cokelat lain dari berbagai negara.

Baca juga: Mengapa Valentine Identik dengan Memberi Cokelat?

Bahkan, merek cokelat lokal ini diminati di Jepang. Ekspor cokelat Indonesia dari Pipiltin Cocoa, sudah dimulai sejak tujuh tahun silam.

Tissa mengatakan, Jepang memiliki target pasar cokelat yang cukup besar dibanding negara-negara lain. Hal itu terlihat dari antrean toko cokelat yang tak pernah sepi saat Hari Valentin dan White Day di Jepang.

Frozen Hot Chocolate di Pipiltin Cocoa Plaza Senayan.Kompas.com/Krisda Tiofani Frozen Hot Chocolate di Pipiltin Cocoa Plaza Senayan.

"Rasa cokelat kita itu kaya banget. Itu yang bikin cokelat Indonesia bisa dijual di Jepang karena ada cerita lain," kata Tissa.

Misalnya, cerita menarik dari para petani yang dikagumi masyarakat Jepang, hingga fakta bahwa rasa cokelat Indonesia yang paling beragam daripada negara-negara lain di dunia.

"Pas mereka coba cokelat Flores, kaget karena rasanya. Cokelat Flores itu unik, ada rempahnya dan tidak semua orang suka," ucap Tissa.

Baca juga:

Tissa menuturkan, cokelat yang paling disukai masyarakat jepang adalah cokelat asal Flores dan Jawa Timur.

Meski demikian, dirinya mengakui bahwa persaingan jualan cokelat di Jepang tidak semudah yang dibayangkan.

Sejauh ini, Pipiltin Cocoa menyuplai cokelat Indonesia ke pastry shop, kafe, dan toko-toko kecil di Jepang.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com