Ketiga, melakukan kampanye, edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya pangan lokal untuk ketahanan pangan.
Upaya ini dilakukan dengan sasaran segmented seperti ibu-ibu PKK, sekolah, pesantren, hingga rumah ibadah.
Kaum ibu dan generasi muda merupakan kelompok masyarakat yang penting untuk memahami pentingnya penganekaragama pangan.
Dua segmentasi itu difokuskan karena kaum ibu yang lebih banyak berperan dalam pemenuhan makan keluarga.
Sementara generasi muda menjadi tumpuan masa depan bangsa yang harus memiliki asupan pangan yang baik. Dan itu dimulai dari pemahaman yang benar mengenai penganekaragaman pangan.
Apa yang dilakukan oleh pemerintah melalui NFA tentu belumlah cukup. Butuh keterlibatan berbagai pihak dalam mendukung upaya bersama penganekaragaman pangan ini.
Keberpihakan pemerintah bisa dibangun lebih kuat lagi melalui kebijakan anggaran yang memadai. Misalnya, dari aspek hulu meningkatkan produksi pangan lokal tersebut melalui serangkaian kebijakan yang diimplementasikan oleh lembaga pemerintah yang berfokus pada produksi pangan.
Pada saat yang sama, perlu membangun kemitraan strategis dengan para akademisi, pelaku usaha, dan komunitas sehingga memiliki kesamaan persepsi dan langkah bahwa millet bisa menjadi masa depan ketahanan pangan nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya