Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2023, 14:03 WIB
Marsha Awang Lisba Siella,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com - Wagashi atau kue khas Jepang memiliki sejarah panjang yang telah berkembang selama berabad-abad.

Mengutip CNN Travel, cerita ini dimulai ketika sekelompok biksu asal Portugal berlayar ke Macau. Namun, mereka terjebak cuaca buruk sehingga kapal mendarat di Nagasaki, Jepang.

Pada abad ke-16, Nagasaki di Pulau Kyushu menjadi satu-satunya tempat berdagang bagi orang asing dan orang Jepang.

Kedatangan biksu dari Portugal menambah budaya kuliner di Jepang. Pasalnya, kapal mereka mengangkut gula. Begitu pula kapal Portugis yang datang pada kemudian hari.

Tak heran, bila banyak kue manis yang berasal dari Kyushu.

Baca juga:

Salah satu kue yang berasal dari Kyushu ialah castella yang terinspirasi dari kue pound khas Portugal, sejenis bolu.

Meskipun castella mirip dengan kue bolu dari Portugal tetapi ada satu bahan bahan khusus dari Jepang yaitu sirup mizuame yang terbuat dari beras ketan.

Penambahan sirup mizuame ini memberikan karakteristik unik pada castella, karena terdapat sentuhan lokal yang membedakannya dari versi asli Portugal.

Toko kue dengan castella paling enak berada di Nagasaki yang buka pada 1624, bernama Fukuyasa.

Castella di Fukusaya dipotong menjadi kubus, dibungkus satu per satu dengan kemasan warna-warni, lalu dimasukkan ke dalam kotak kado.

Fukuyasa juga menyediakan castella rasa khusus sesuai dengan musim misalnya sakura saat musim semi dan varian cokelat ketika Natal.

Ada castella versi lain yang terkenal juga di Jepang yaitu dorayaki. Bentuknya bulat mirip panekuk dengan isian pasta kacang merah manis.

Ilustrasi dorayaki, pancake khas Jepang berisi pasta kacang merah. SHUTTERSTOCK/SASAKEN Ilustrasi dorayaki, pancake khas Jepang berisi pasta kacang merah.

Makanan penutup pengaruh Eropa

Kue manis populer di Jepang yang dipengaruhi oleh Eropa bukan hanya castella, melainkan juga makaron.

Makaron lokal Jepang terbuat dari tepung kacang, bukan tepung almond seperti makaron pada umumnya.

Ciri khas makaron di Jepang juga dilihat dari isinya seperti teh hijau dan kacang merah.

"Saya rasa, orang Jepang menyukai pastry dari Eropa khususnya Perancis," ujar pastry chef restoran Hotel Four Seasons Tokyo Michele Abbatemarco, seperti mengutip CNN Travel.

Menurut Abbatemarco, terjadi evolusi besar dalam industri pastry di Jepang dalam 50 tahun terakhir.

Hal itu dibarengi dengan adanya sejumlah toko kue di Eropa dan seluruh dunia yang terinspirasi dari kue khas Jepang.

Ada pula permen populer di Jepang bernama konpeito. Permen ini berbentuk bintang atau bunga layaknya kristal berwarna-warni.

Nama konpeito berasal dari kata Portugal, confeito. Permen ini dibawa ke Jepang oleh pedagang gula.

Saat itu gula sangat mahal sehingga permen kecil pun sangat berharga.

Bahan atau barang mahal memiliki koneksi dengan orang kaya yang berkuasa.

Permen ini menjadi tradisi bagi keluarga kekaisaran sebagai hadiah selamat datang untuk tamu saat menghadiri acara penting seperti pernikahan atau upacara perjamuan.

Baca juga:

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com