Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susu Kental Manis Bukan Susu: Fakta dan Tips Penyimpanannya

Kompas.com - 26/10/2023, 13:15 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

SKM juga memiliki sekitar 130 kkal per sasetnya sehingga dapat dijadikan pelengkap makanan, khususnya saat sarapan untuk membantu memenuhi asupan energi harian.

Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 28 Tahun 2019 menganjurkan masyarakat memenuhi kecukupan energi sebesar 2.100 kkal per hari.

Selain itu, rasa manis bahan pelengkap dari susu ini juga bisa menjadi mood booster dalam menjalani aktivitas seharian.

Dengan penjelasan di atas, anggapan susu kental manis bukan susu kurang tepat karena SKM mengandung susu dan bermanfaat untuk kegiatan sehari-hari.

Manfaat susu kental manis

Produk olahan susu ini mengandung berbagai zat gizi makro dan mikro yang dapat memberikan asupan energi harian.

Baca juga: Manfaat Susu Kental Manis di Menu Sarapan Pagi

Dengan jumlah kalori yang tinggi, SKM cocok digunakan sebelum beraktivitas intens, seperti berolahraga, dengan dijadikan pelengkap dalam menu sarapan.

Susu kental manis bisa dijadikan campuran atau pelengkap untuk menu, seperti panekuk, smoothies, roti panggang, hingga wafel.

Untuk diketahui, sarapan merupakan salah satu waktu makan yang penting, terutama dengan menu berkabohidrat, karena dapat menjadi sumber energi untuk beraktivitas seharian.

Dengan menu yang seimbang, sarapan dapat berkontribusi dalam meningkatkan konsentrasi, produktivitas, hingga memperbaiki suasana hati, hingga meningkatkan kinerja fisik.

Tak hanya itu, susu kental manis juga tersedia dalam beberapa varian sehingga lebih mudah untuk dikreasikan, seperti cokelat, cocopandan, hingga susu jahe.

Tips memilih susu kental manis

Setelah memahami polemik susu kental manis bukan susu dan sebelum berniat membeli produk ini, ketahui dulu beberapa tips memilihnya yang tepat.

Baca juga: Soal Kebenaran Susu Kental Manis Bukan Susu dan Manfaatnya

Pertama, pastikan kemasan tidak rusak. Kemasan produk yang rusak, misalnya kaleng berkarat, dapat dicurigai produk telah terkontaminasi bakteri sehingga tidak layak konsumsi.

Kedua, cek informasi pada label kemasan, seperti nama produk, saran penyajian, rasa, kandungan vitamin, mineral, dan kalori. 

Informasi tersebut berguna untuk mengetahui apa saja manfaat SKM yang bisa dikonsumsi sesuai kebutuhan.

Ketiga, cek tanggal kadaluarsa yang menampilkan informasi terkait best before dan expired date yang menunjukkan produk masih dikonsumsi atau tidak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com