Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Javara, Merek Bahan Pangan Tradisional yang Mendunia

Kompas.com - 05/10/2023, 19:32 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

Sekolah pangan

Javara bermitra dengan banyak petani, perajin, hingga nelayan di seluruh Indonesia dalam menciptakan produk pangan.

Kebanyakan mitranya berusia 50-an tahun saat bergabung dengan Javara. Akhirnya, Javara mendirikan Sekolah Seniman Pangan pada 2017.

Sekolahnya berfokus pada kewirausahaan untuk petani dan nelayan, khususnya untuk anak muda, perempuan, dan komunitas adat.

Koki sekaligus pakar kuliner ternama di Indonesia menjadi pengajar di Sekolah Seniman Pangan, termasuk Bara Pattiradjawan dan William Wongso.

"Sekarang ini, sekitar 40 persen mitra Javara berusia di bawah 40 tahun. Tadinya 100 persen mitra berusia 40 tahun ke atas," tutur Helianti.

Para mitra tidak dibatasi menghasilkan produk hanya untuk Javara, melainkan memiliki produk dan layanan untuk dijual sendiri.

"Mereka tinggal di desa itu asetnya luar biasa daripada kita tinggal di kota. Asetnya bisa dikomersialkan. Pada saat tren anak muda buka kedai kopi, selesai pelatihan, mereka juga membuka restoran," kata dia.

Bara, koki kenamaan Indonesia, menjelaskan bahwa materi yang diberikan pada petani tidak terbatas pada arahan umum.

Bara Pattiradjawane, pengajar di Sekolah Seniman Pangan Javara.Kompas.com/Krisda Tiofani Bara Pattiradjawane, pengajar di Sekolah Seniman Pangan Javara.

Secara spesifik, ia mengaplikasikan pengalaman mencicipi beragam rasa bahan makanan kepada para petani.

Bagaimana menciptakan rasa dari perpaduan bahan pangan yang jarang ditemukan, bukan sekedar gurih, manis, dan asam.

"Saya kagum dengan para petani, mereka terlihat antusias dan ingin menyerap ilmu. Kadang, ada produknya, tetapi bingung mau diarahkan ke mana," kata Bara.

Dwi Poyono, salah satu petani Javara sejak pertama kali didirikan pada 2008, membagikan kesehariannya memproduksi tanaman.

Ia fokus menanam daun suji dan bunga telang. Keduanya ditujukan sebagai produk pewarna alami.

Tanaman bunga telang akan tumbuh setelah dua bulan. Kemudian, bisa dipanen sepanjang tahun.

"Setelah dua bulan dan berbunga, akan panen terus setiap hari, berkembang terus. Sampai produknya berkurang setelah setahun baru ditanam ulang," kata Dwi.

Sejak bergabung, Dwi tidak hanya fokus menghasilkan produk. Petani berusia 60-an tahun ini juga kerap mengikuti kegiatan promosi Javara ke luar negeri.

Memperkenalkan bahan pangan yang diproduksinya lebih jauh ke banyak negara, selagi menghadiri acara di luar negeri sejak 2014.

Baca juga:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com