KOMPAS.com - Pilihan jajanan atau camilan di Yogyakarta ada banyak. Permintaan camilan ini banyak berasal dari mahasiswa dan wisatawan yang mencicipi kuliner Yogyakarta.
Selain camilan kekinian yang hits, kamu juga bisa mencicipi camilan tradisional khas Yogyakarta.
Camilan tradisional juga bisa jadi pilihan oleh-oleh untuk diberikan kepada keluarga atau rekan kerja. Berikut lima camilan tradisional di Yogyakarta:
Baca juga:
Kawasan Kaliurang adalah tempat yang tepat untuk mencicipi jadah tempe. Camilan ini terdiri dari ketan dan tempe bacem yang diapit jadi satu, biasanya disantap dengan cabai rawit hijau.
Kombinasi rasa manis dan gurih membuat jadah tempe jadi camilan yang nikmat untuk minum teh atau kopi. Konon jadeh tempe adalah salah satu camilan favorit Sri Sultan Hamengkubuwono IX.
Camilan satu ini bisa kamu temui di daerah Kotagede, khususnya saat musim Ramadhan tiba. Ada banyak penjual kipo yang berjualan di kawasan Masjid Jogokirayan.
Kipo berwarna hijau terbuat dari tepung ketan yang berisikan unti kelapa. Camilan ini dimasak dengan cara dipanggang di cobek gerabah yang sudah beralaskan daun pisang. Aroma kipo begitu harum dan menggugah selera ketika baru matang.
Tiwul dan gatot bisa disebut camilan jika dikreasikan dengan gula merah dan bahan makanan manis lainnya.
Namun, makanan ini sejatinya adalah pengganti nasi sebagai sumber karbohidrat yang dimakan dengan aneka lauk gurih.
Panganan berbahan dasar singkong ini terkenal berasal dari daerah Gunungkidul. Selain gula merah, kini tiwul dicampur dengan aneka rasa dari pandan, kopi, keju, dan cokelat.
Baca juga:
Satu lagi camilan dari Kotagede yang sarat makna adalah roti kembang waru yang merupakan warisan kuliner kerajaan Mataram Islam.
Nama roti ini melambangkan bentuknya, yaitu bunga dengan delapan kelopak yang berarti delapan karakter seorang pemimpin.
Roti kembang waru yang lembut ini bisa jadi pilihan oleh-oleh yang tidak mudah basi di perjalanan dari Yogyakarta.
Baca juga:
Bakpia sudah lama jadi oleh-oleh andalan kota Yogyakarta. Saat ini ada banyak penjual bakpia di Kota Gudeg, termasuk olahan bakpia kukus yang beberapa tahun belakangan populer.
Uniknya rata-rata penjual bakpia di Yogyakarta menggunakan angka pada namanya. Sebaiknya pesan dahulu bakpia favorit kamu jika sudah memasuki musim liburan agar tidak kehabisan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.