Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/01/2023, 17:08 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Gizi Nasional ke-63 baru saja diperingati pada 25 Januari 2023 dengan tema "Protein Hewani Cegah Stunting".

Ahli gizi masyarakat, DR. dr. Tan Shot Yen, M.Hum, mengatakan, stunting menurut terminologi WHO merupakan kondisi ketika seorang anak dalam 1.000 hari pertama kehidupannya, sejak dikandung hingga usia dua tahun, mengalami masalah gizi kronik.

"Jadi, artinya ini bisa terjadi ketika ibunya hamil, anaknya sedang ASI ekslusif, atau anaknya dalam masa MPASI, semua itu bisa berakibat pada tinggi badan yang menurut umur berada di kurva garis merah dan turun ke bawah," jelas Tan dalam siaran langsung YouTube BKKBN "Vodcast: Waktu Indonesia Berencana (WIB) Apa itu Stunting?" pada Kamis (26/1/2023).

Salah satu cara mencegah stunting adalah mengenali bahan makanan pendamping ASI (MPASI) yang baik bagi anak.

Buku "Mommyclopedia: 567 Fakta Tentang MPASI" (2019) oleh dr. Meta Hanindita, Sp.A.(K) terbitan Gramedia Pustaka Utama menulis makanan yang perlu dihindari saat membuat MPASI. Simak berikut ini.

Baca juga:

1. Makanan yang sulit dikunyah

Makanan yang sulit dikunyah perlu dihindari saat membuat MPASI. Misalnya, makanan keras, makanan berukuran besar, makanan dengan tulang atau duri, dan biji buah.

Pasalnya, makanan yang sulit dikunyah akan membuat anak tidak bisa menghabiskan hidangannya dan malah tersedak.

2. Wortel, sawi, bayam, bit, dan lobak

Sayuran berupa wortel, sawi, bayam, bit, dan lobak, sebaiknya tidak dijadikan bahan makanan untuk MPASI bayi berusia kurang dari enam bulan.

Pasalnya, kandungan nitrat dalam sayur-sayuran ini bisa menyebabkan methemoglobinemia dengan gejala sesak hingga kejang.

Baca juga:

3. Telur tidak matang

Ilustrasi telur, telur ayam.UNSPLASH/DDP Ilustrasi telur, telur ayam.

Sama halnya dengan beberapa kondisi orang dewasa, bayi juga tidak boleh diberi makanan dari telur yang belum diolah hingga matang.

Telur utuh mengandung salmonela, bakteri yang bisa menimbulkan keracunan dengan gejala muntah, dehidrasi, hingga diare berdarah.

Pastikan untuk memasak telur hingga benar-benar matang saat membuat MPASI. Hindari makanan seperti mayones yang dibuat dengan telur kurang matang.

4. Madu

Madu juga sebaiknya tidak diberikan pada bayi usia di bawah setahun. Sebab, bahan makanan ini merupakan sumber spora yang bisa menyebabkan botulisme.

Botulisme adalah keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri clostridium botulinum, mikroorganisme dengan spora yang tahan suhu tinggi.

Pencernaan bayi usia di bawah setahun mengandung asam yang tidak cukup untuk membunuh spora ini.

Baca juga:

Buku "Mommyclopedia: 567 Fakta Tentang MPASI" (2019) oleh dr. Meta Hanindita, Sp.A.(K) terbitan Gramedia Pustaka Utama tersedia online di Gramedia.com.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com