Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2022, 19:31 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Oyster merupakan tiram laut yang umum disajikan dalam keadaan mentah sebagai cold appetizer.

Meski bukan satu-satunya makanan mentah, keamaan konsumsi oyster menjadi perhatian bagi beberapa orang.

Menurut Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada Lily Arsanti, oyster memiliki potensi bahaya karena keberadaan bakteri patogen bernama vibrio.

Vibrio adalah bakteri yang biasa hidup di perairan dan bisa menyebabkan penyakit kolera.

"Namanya potensi, artinya bisa ada bisa tidak, tergantung dari kualitas oyster yang dimakan," ungkap Lily, seperti dikutip Kompas.com.

Chef Owner Oyster Dealer Andika Biantara juga menyampaikan hal serupa terkait keamanan konsumsi oyster mentah.

Andika menyampaikan, tidak ada oyster beracun. Efek negatif makan oyster mentah mungkin saja terjadi karena beberapa faktor.

Baca juga:

"Oyster beracun sebenarnya gak ada, mungkin ada beberapa efek yang ditimbulkan. Oyster ini kan easy bite ya, kadang kalau orang yang suka banget satu kali makan bisa 20-25 buah, belum makan siang segala macam. Bisa ada reaksi tertentu yang berefek pada customer tadi," jelas Andika.

Itu sebabnya, penting untuk mengetahui jumlah, kualitas oyster, dan kondisi tubuh sebelum menyantap makanan mentah ini.

Menurutnya, oyster mentah tidak bisa dijadikan santapan utama pengganti nasi atau karbohidrat lainnya.

Tiram laut ini setidaknya bisa dikonsumsi sebanyak lima buah per hari. Itu pun tidak dimakan setiap hari.

Sebanyak apa pun konsumsi oyster, tidak akan membuat perut kosong menjadi kenyang.

"Oyster buat camilan aja. Kayak lunch di tempat lain atau pre lunch-nya di oyster. Ngemil-ngemil santai setengah jam, ngobrol, habis itu makan di tempat lain," jelasnya saat ditemui Kompas.com di OD by Oyster Dealer, Rabu (31/8/2022). 

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com