KOMPAS.com - Oyster merupakan tiram laut yang umum disajikan dalam keadaan mentah sebagai cold appetizer.
Meski bukan satu-satunya makanan mentah, keamaan konsumsi oyster menjadi perhatian bagi beberapa orang.
Menurut Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada Lily Arsanti, oyster memiliki potensi bahaya karena keberadaan bakteri patogen bernama vibrio.
Vibrio adalah bakteri yang biasa hidup di perairan dan bisa menyebabkan penyakit kolera.
"Namanya potensi, artinya bisa ada bisa tidak, tergantung dari kualitas oyster yang dimakan," ungkap Lily, seperti dikutip Kompas.com.
Chef Owner Oyster Dealer Andika Biantara juga menyampaikan hal serupa terkait keamanan konsumsi oyster mentah.
Andika menyampaikan, tidak ada oyster beracun. Efek negatif makan oyster mentah mungkin saja terjadi karena beberapa faktor.
"Oyster beracun sebenarnya gak ada, mungkin ada beberapa efek yang ditimbulkan. Oyster ini kan easy bite ya, kadang kalau orang yang suka banget satu kali makan bisa 20-25 buah, belum makan siang segala macam. Bisa ada reaksi tertentu yang berefek pada customer tadi," jelas Andika.
Itu sebabnya, penting untuk mengetahui jumlah, kualitas oyster, dan kondisi tubuh sebelum menyantap makanan mentah ini.
Menurutnya, oyster mentah tidak bisa dijadikan santapan utama pengganti nasi atau karbohidrat lainnya.
Tiram laut ini setidaknya bisa dikonsumsi sebanyak lima buah per hari. Itu pun tidak dimakan setiap hari.
Sebanyak apa pun konsumsi oyster, tidak akan membuat perut kosong menjadi kenyang.
"Oyster buat camilan aja. Kayak lunch di tempat lain atau pre lunch-nya di oyster. Ngemil-ngemil santai setengah jam, ngobrol, habis itu makan di tempat lain," jelasnya saat ditemui Kompas.com di OD by Oyster Dealer, Rabu (31/8/2022).
Sebagai pelaku bisnis, dirinya menyampaikan bahwa mempertahankan kualitas oyster merupakan hal penting.
Makanan laut yang disajikan mentah ini tidak bisa dibuka dan didiamkan terlalu lama di suhu ruang.
Andika menyampaikan, rendahnya ketahanan oyster terhadap suhu ruang membuat restoran yang dikelolanya memilih membuka oyster sesaat sebelum disajikan.
"Kami menyajikan benar-benar last minute. Begitu ada orderan, dari oyster hiduptadi kita langsung buka, jadi bukan free open," jelasnya.
Menyangkut standar keamanan dan kualitas oyster, Andika menyampaikan bahwa sampai saat ini belum ada sertifikasi resmi terkait pengolahan oyster di Indonesia.
Namun, kebersihan dan sanitasi tetap menjadi prioritas utamanya dalam pengolahan oyster, khususnya yang mentah.
"Oyster itu sama saja dengan pengolahan seafood, seperti sushi sashimi. Gak bisa disamakan dengan steak house, samanya dengan seafood karena lebih critical, umurnya lebih pendek dibandingkan produk lain," ungkapnya.
https://www.kompas.com/food/read/2022/09/01/193100175/apakah-aman-makan-oyster-mentah-