Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/02/2022, 19:08 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain memiliki banyak manfaat untuk tubuh, oyster juga mengandung bakteri yang dapat berdampak buruk pada kesehatan, terutama oyster yang dimakan dalam kondisi mentah.

Lalu, amankah oyster dimakan mentah?

Ahli Gizi Universitas Gadjah Mada Lily Arsanti mengatakan oyster tetap aman dimakan mentah apabila kondisinya masih segar dan penanganan pascapanennya baik.

"Oyster setelah dipanen sebaiknya diberi penanganan khusus, seperti menyimpannya di suhu dingin, dan disajikan higienis," kata Lily saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Jumat (11/2/2022).

Menurut Lily, oyster yang sudah dipanen sebaiknya disimpan dan dipertahankan kadar dinginnya pada suhu empat derajat celsius.

Suhu tersebut dapat menjaga agar bakteri dan virus yang ada di dalam oyster tidak berkembang biak.

Menurut Lily, oyster sebagai makanan hasil laut memiliki potensi bahaya untuk tubuh. Potensi ini berasal dari keberadaan bakteri patogen di oyster yang bernama vibrio.

"Namanya potensi, artinya bisa ada bisa tidak, tergantung dari kualitas oyster yang dimakan," ungkap Lily.

Lily mengatakan, vibrio merupakan salah satu bakteri yang menyebabkan penyakit kolera, biasanya hidup dan berkembang di perairan.

Selain vibrio, oyster juga mengandung virus yang bisa menyebabkan hepatitis A. 

Baca juga:

Apakah oyster beracun?

Ilustrasi olahan oysterDok. Pexels/ Hayden Walker Ilustrasi olahan oyster

Efek buruk dari makan oyster kerap dianggap sebagai racun.

Namun, Lily mengatakan bahwa efek yang ditimbulkan dari bakteri dan virus dalam oyster bukan bersifat racun, melainkan reaksi alergi yang timbul di dalam tubuh manusia.

"Racun dan alergi itu berbeda, dampak dari oyster bukan dari racun. Namun, berangkat dari kondisi tubuh seseorang yang memberikan reaksi alergi saat memakan oyster," ujar Lily. 

Lily mengatakan setiap bahan pangan protein berisiko menimbulkan alergi pada tubuh manusia.

Alergi timbul karena penanganan oyster pascapanen yang asal-asalan, sehingga menimbulkan kerusakan.

Rusaknya kandungan oyster biasanya terjadi karena penyimpanannya tidak dilakukan di suhu dingin. Sehingga akan menimbulkan senyawa yang menyebabkan alergi bernama histamin. 

Efek alergi pada setiap tubuh manusia berbeda-beda, tergantung pada kekebalan tubuh setiap orang. Ada yang tidak berefek dan ada juga yang sampai meninggal dunia.

"Tidak disarankan mengonsumsi oyster mentah untuk orang yang kekebalan tubuhnya rendah, karena mereka akan lebih mudah diserang oleh bakteri dan virus yang ada di dalam oyster," papar Lily.

Baca juga:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com