Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan Industri Susu di Indonesia Menurut Ahli

Kompas.com - 01/09/2022, 18:04 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Greenfields Indonesia memperluas program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG) yang sudah ada sejak 2007 dengan meluncurkan fasilitas baru yaitu milk collection center di Pijombo, Blitar.

“Selama 14 tahun, KSG telah memberikan sejumlah dukungan seperti penyuluhan, pembinaan, hingga pelayanan kesehatan kepada para mitra peternak, termasuk ketika wabah PMK merebak," ucap Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia Heru Setyo Prabowo.

Baca juga: Perusahaan Susu Nasional Ini Perluas Program Kemitraan Peternak Sapi Perah Lokal

Heru menyampaikan hal tersebut dalam acara "Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG): Wujud Komitmen Kuat Greenfields Bertumbuh dan Berkembang Bersama Para Peternak Rakyat" melalui pertemuan online pada Rabu (31/8/2022).

"Program KSG tidak hanya menyasar untuk meningkatkan kesejahteraan para peternak, tetapi juga menyokong hasil produksi susu sapi perah dalam negeri guna memperkuat ketahanan pangan susu nasional,” tambahnya.

Baca juga:

Industri susu di Indonesia meningkat

Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Teknologi Hasil Ternak, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Epi Taufik, S.Pt, MVPH, M.Si, IPM menjelaskan terkait perkembangan industri susu di Indonesia.

"Secara industri persusuan ini meningkat terus. Terakhir kalau tidak salah data dari Kementerian Perindustrian ada 84 industri pengolahan susu dan turunannya. Namun, baru terdapat 14 perusahaan yang menyerap susu segar dalam negeri," papar Epi.

Epi menambahkan bahwa perkembangan industri susu di Indonesia sejalan dengan permintaan atau kebutuhan susu masyarakat Indonesia yang terus meningkat.

Baca juga:

Sapi yang siap diperah di Peternakan Greenfields di Desa Babadan, Malang.KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Sapi yang siap diperah di Peternakan Greenfields di Desa Babadan, Malang.

Kekurangan produksi susu nasional

Walau industri susu di Indonesia sudah meningkat tetapi rata-rata produksi susu sapi perah peternakan rakyat di Indonesia masih kurang.

Pasalnya, kebutuhan bahan baku susu lebih kurang 3,85 juta ton. Sementara itu, pasokan susu dalam negeri 0,85 juta ton dan sisanya 3 juta ton masih impor. Praktis, kebutuhan impor susu sekitar 78 persen.

Produksi susu sapi perah peternakan rakyat (lebih kurang 90 persen seluruh Indonesia) sejumlah 12,5 liter per ekor per hari secara total di Indonesia.

Sehingga jika dihitung dengan standar 305 hari laktasi maka Indonesia kekurangan susu setara dengan 767.294 ekor sapi laktasi.

Menurut Epi, pemenuhan kekurangan susu masih impor sehingga secara langsung dan tidak langsung dapat memengaruhi ketahanan pangan nasional.

Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi impor susu seperti situasi pandemi, pemblokiran transportasi, dan konflik antar negara.

"Tentu ke depan harus kita pikirkan semua bagaimana harus meningkatkan SDM," pungkas Epi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com