View this post on Instagram
"Saya selalu bilang saat kelas, pelatihan ini bukan berarti saya mengajarkan bahwa cara saya yang paling benar. Tetapi saya berbagi perihal apa yang biasanya saya lakukan," katanya.
Ia bahkan berharap saat pelatihan dilakukan, keadaan tidak berjalan dengan lancar supaya orang yang mengikuti kelas bisa belajar dari kesalahan.
Ini juga memberi peserta pengetahuan baru bagaimana cara mengatasi masalah yang datang.
"Kalau kelasnya lancar-lancar saja, ketika saya pulang, dan mereka menemukan masalah baru, mereka akan kesulitan bagaimana menyelesaikan masalah tersebut," katanya.
Tidak hanya itu, ia juga berharap orang yang mengikuti pelatihan pengasapan makanan dapat berkreasi dan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitar untuk mendukung proses pengasapan.
"Contohnya saja kayu, saya pakai kayu mahoni. Tetapi bukan berarti semua orang harus pakai mahoni, mereka bisa kembali ke sumber daya di sekitar," kata Yudhistira.
"Semakin banyak ragam kayu yag digunakan, maka semakin unik pula hasil di setiap daerah," pungkasnya.
Baca juga:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Lihat postingan ini di Instagram