KOMPAS.com - Ada beberapa kegagalan yang mungkin terjadi saat membuat croissant, di antaranya adalah croissant menjadi terlalu kenyal atau terlalu kering.
Setelah diistirahatkan, adonan croissant bisa langsung dipanggang dalam oven atau dijadikan croffle.
Croffle merupakan kudapan yang terbuat dari adonan croissant dan dipanggang di alat pencetak waffle.
Sebelum membuat croffle menggunakan adonan croissant, sebaiknya ketahui dahulu kegagalan yang paling terjadi saat membuat croissant agar hasil croffle bisa sempurna.
Melansir Master Class, simak empat kegagalan umum yang bisa terjadi saat membuat croisant berikut ini.
Baca juga: Sejarah Croissant, Benarkah dari Perancis?
Tekstur croissant yang terlalu kenyal dan cenderung keras disebabkan oleh adonan croissant yang terlalu terhidrasi.
Adonan croissant yang overhydrated disebabkan oleh terlalu banyaknya udara atau air yang ditambahkan ke dalam adonan croissant sehingga tingkat kelembabannya berlebih.
Untuk mengatasi adonan croissant yang terlalu kenyal, sebaiknya tambahkan air sesuai resep croissant.
Jika adonan terlihat baik dan sudah cukup kenyal, jangan tambahkan air berlebih ke dalam adonan croissant tersebut.
Baca juga: Apa itu Croffle? Camilan Manis yang Lagi Tren di Korea Selatan
Jika hasil croissant terlalu kering di tepi luarnya, itu berarti croissant dipanggang terlalu lama dengan suhu oven yang tidak cukup panas.
Untuk menghasilkan croissant yang sempurna dan tidak terlalu kering, sebaiknya panggang croissant dengan waktu yang cukup sampai warnanya berubah menjadi cokelat keemasan dan bagian luarnya matang.
Baca juga: Cara Membuat Croissant Sederhana yang Renyah untuk Teman Ngeteh