Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Tidak Boleh Menguleni Adonan Donat Terlalu Lama?

Kompas.com - 23/06/2021, 13:07 WIB
Krisda Tiofani,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bahan-bahan untuk membuat donat harus dicampur dan diuleni hingga kalis. Ciri adonan donat yang kalis adalah memiliki tekstur halus dan tidak mudah putus.

Menurut Chef de Partie Nurroji dari Artotel Thamrin Jakarta, adonan donat cukup diuleni hingga semua bahan tercampur rata dan tidak lengket di tangan.

"Kalau sudah kalis dan masih terus diuleni, malah jadi lengket," tutur Chef Nurroji kepada Kompas.com, Senin (21/6/2021).

Baca juga: 4 Tanda Adonan Donat Sudah Kalis, Tidak Mudah Putus Saat Ditarik

Adonan donat jadi makin lengket

Chef Nurroji mengatakan bahwa adonan donat yang terlalu lama diuleni dan menjadi lengket disebabkan oleh aktivitas ragi yang terganggu.

Ragi dalam donat yang sedang mulai aktif justru terus ditekan oleh pergerakan tangan yang tidak berhenti sehingga membuat adonan kembali lengket seperti awal.

Baca juga: 4 Tips Membuat Adonan Donat Lembut dan Mengembang Sempurna

ilustrasi adonan rotiPIXABAY/WEBANDI ilustrasi adonan roti

Namun, jika terlanjur menguleni adonan hingga terlampau kalis dan adonan menjadi lengket, sebaiknya tambahkan sedikit tepung terigu ke dalam adonan.

"Kecuali sudah ada alas marmer atau meja kayu untuk menguleni adonan donat, itu bisa bersihkan adonan yang lengket pakai scrapper aja," ujar Chef Narroji.

Baca juga: Cara Simpan Adonan Donat, Siap Digoreng Kapan Pun

"Teknik mengolahnya juga cukup diganti, jangan terlalu kasar. Cukup dibolak-balik aja, tekan sedikit," lanjutnya.

Jangan terlalu banyak menambahkan tepung terigu setelah adonan lengket karena terlalu lama diuleni.

Penambahan jumlah tepung yang terlalu banyak, menurut Chef Nurroji, justru membuat adonan donat menjadi semakin lengket.

Baca juga: Cara Benar Menguleni Adonan agar Kalis dan Ciri-ciri Adonan Sudah Kalis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com