Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahui 6 Fakta Bir Pletok Khas Betawi dalam Rangka Ulang Tahun Jakarta

Kompas.com - 22/06/2021, 13:04 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Merayakan ulang tahun ke-494 Kota Jakarta pada 22 Juni 202, kamu bisa mempelajari mengenai asal-usul salah satu minuman tradisional populer kebanggaan masyarakat Betawi, yakni bir pletok.

Walaupun bernama ‘bir’, tak ada kandungan alkohol di dalam bir pletok. Minuman khas Betawi ini kerap juga disebut sebagai bir halal, dan keberadaannya bisa dirunut jauh ke zaman kolonialisme Belanda.

Baca juga: Ulang Tahun Ke-494 DKI Jakarta, Kenali 15 Makanan Khas Betawi yang Langka

1. Meniru kebiasaan minum wine

Menurut pendiri Wisata Kreatif Jakarta Ira Lathief, bir halal ini konon tercipta dari pengaruh budaya minum alkohol dan wine (anggur) orang Belanda saat itu.

“Zaman dulu Belanda itu suka minuman beralkohol atau wine saat sedang pesta-pesta. Mereka minum bir atau wine ada efeknya, yaitu menghangatkan tubuh,” papar Ira seperti dikutip Kompas.com.

Baca juga: Asal-usul Bir Pletok, Bir Tanpa Alkohol Khas Betawi

Hal itu ia sampaikan dalam sesi tur virtual Budaya dan Kuliner Betawi yang diselenggarakan oleh Atourin bekerja sama dengan Wisata Kreatif Jalarta, Senin (22/6/2020).

Saat itu, orang-orang Betawi merasa iri dengan orang-orang Belanda yang memiliki minuman penghangat tubuh.

Namun, karena sebagian besar orang-orang Betawi beragama Islam, akhirnya mereka menciptakan minuman khas dengan efek menghangatkan tetapi tidak memabukkan.

Racikan rempah untuk bir pletok khas betawi.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Racikan rempah untuk bir pletok khas betawi.

2. Tercipta dari rempah-rempah

Bir pletok terbuat dari aneka rempah, seperti jahe, serai, kayu manis, dan kayu secang.

Rempah-rempah tersebut kemudian direbus bersama dengan gula merah dan menghasilkan warna merah dengan rasa rempah yang khas dan manis.

3. Asal-usul nama

Ada dua versi mengenai asal-usul nama bir pletok. Versi pertama, kata Ira, berasal dari bunyi yang terdengar saat proses mengocok bir dalam wadah.

Proses tersebut menghasilkan suara kocokan yang terdengar “pletok”.

Kemudian ada pula yang mengatakan bahwa sebutan tersebut berasal dari bunyi yang dihasilkan ketika orang Belanda membuka kemasan wine mereka. Bunyi tutup wine dibuka terdengar seperti “pletok”.

Baca juga: Mencoba Bir Pletok dari Setu Babakan, Minuman Tandingan Wine Belanda

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com