Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencoba Bir Pletok dari Setu Babakan, Minuman Tandingan Wine Belanda

Kompas.com - 29/08/2020, 14:14 WIB
Theresia Amadea ,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bir pletok minuman khas dari suku Betawi yang menjadi salah satu sajian dalam acara adat Betawi seperti pernikahan.

Keinginan masyarakat untuk merasakan sensasi minuman keras menjadi faktor lahirnya minuman yang memberi efek hangat seperti minum beralkohol tapi menyehatkan tubuh.

Baca juga: Asal-usul Bir Pletok, Bir Tanpa Alkohol Khas Betawi

Pelestarian bir pletok kini terpusat pada Kampung Budaya Betawi Setu Babakan, yang juga kampung budaya Betawi.

Bir pletok beragam kemasan di Setu Babakan

Bir pletok botolan di antara minuman kemasan lainnya. KOMPAS.com/THERESIA AMADEA Bir pletok botolan di antara minuman kemasan lainnya.

Di Setu Babakan hampir setiap warung yang ada menjajakan bir pletok dalam berbagai bentuk seperti, botol, serbuk, dan ada juga yang diseduh.

Tak hanya menjual bir pletok, di Setu Babakan terdapat juga Usaha Kecil Menengah (UKM) yang menjadi produsen terbesar bir pletok di sekitar kampung budaya tersebut.

Endang Suratman, pemiliki UKM bir pletok Setu yang akrab disapa Bang Uut menjelaskan bahwa cikal bakal hadirnya bir pletok karena keinginan masyarakat pada masa penjajahan untuk mencicipi wine.

Tandingan wine Belanda

"Referensi dari Bang JJ Rizal seorang budayawan Betawi. Bir pletok sebagai budaya tanding dari wine Belanda. Orang Batavia yang notabene Muslim enggak boleh minum alkohol, akhirnya dibuat minuman halal tapi menyehatkan," kata Bang Uut saat ditemui di Setu Babakan (28/01/2018).

Menurut Bang Uut, pada masa kolonial Belanda suatu pesta yang diadakan oleh orang-orang Belanda suasana pesta akan makin meriah jika banyak wine yang dituang.

Hal tersebut juga ada pada orang Betawi yang mengikuti gaya tersebut, diselenggarakan pesta atau hajatan seperti sunatan dan pernikahan bir pletok selalu ada.

Selama ini pelanggan memesan bir pletok produksi Bang Uut dalam bentuk galon untuk resepsi pernikahan.

"Namanya sendiri berasal dari tutup wine kayu yang ketika dibuka berbunyi pletos, pletok. Jadilah nama bir pletok," tambah Bang Uut menerangkan arti nama bir pletok.

Bir pletok asli yang diracik langsung oleh rempah pilihan. Ukuran 500 ml dijual seharga Rp 20.000.KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Bir pletok asli yang diracik langsung oleh rempah pilihan. Ukuran 500 ml dijual seharga Rp 20.000.

Semakin eksis di kalangan masyarakat

Sekitar tahun 1995-1996 mulai diadakan penyuluhan mengenai pembuatan bir pletok dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) yang dibuat berdasarkan arsip mengenai kearifan budaya lokal.

Semenjak itu mulai bermunculan UKM yang memproduksi bir pletok.

Namun, baru pada tahun 2010 nama bir pletok sendiri mulai eksis karena munculnya kesadaran masyarakat akan manfaat bir pletok untuk kesehatan.

Kini bir pletok menjadi salah satu dari delapan ikon budaya Betawi lainnya dalam Pergub DKI Jakarta No.11 Tahun 2017.

Bertandang ke Setu Babakan tidak hanya bisa mencicipi Bir Pletok. Di kampung budaya Betawi pengunjung dapat menjajal ragam makanan tradisional Betawi seperti kerak telur dan dodol khas Betawi.

Baca juga: Wisata Kuliner dan Budaya Betawi di Setu Babakan, Cocok untuk Anak-anak

Akses ke Setu Babakan tidaklah sulit, dengan menggunakan GPS atau dengan kendaraan umum seperti kereta KRL dan busway. Jika menggunakan KRL stasiun tujuan adalah Stasiun Lenteng Agung atau Stasiun Universitas Pancasila.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com