Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Fakta Menarik Soal Tempe, Makanan Kesukaan Soekarno

Kompas.com - 06/06/2021, 17:08 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tempe merupakan salah satu makanan khas Indonesia yang berhasil mendunia. Makanan hasil fermentasi kedelai ini dikenal memiliki segudang manfaat kesehatan.

Karena popularitasnya tersebut, Forum Tempe Nasional pada 2013 pun mengajukan tanggal 6 Juni untuk menjadi Hari Tempe Nasional.

Tanggal yang jatuh pada hari ini juga bertepatan dengan hari kelahiran Presiden Soekarno.

Tempe memang jadi salah satu makanan favorit presiden pertama Republik Indonesia tersebut.

Berikut ini beberapa fakta menarik soal tempe, untuk dapat mengenal tempe lebih baik:

Baca juga: 7 Makanan Kesukaan Soekarno, dari Tempe sampai Pais Ikan

1. Makanan kesukaan Presiden Soekarno

Istri Soekarno, Fatmawati, menceritakan bahwa tempe merupakan salah satu makanan kesukaan Bung Karno.

Hal itu tertera dalam buku berjudul Fatmawati: Catatan Kecil Bersama Bung Karno.

Hal tersebut juga tertera dalam buku Hariyatie, Soekarno The Hidden Story (2001) melalui catatan dari istri Soekarno lainnya, Hariyati. Ia menyebut bahwa Soekarno menyukai tempe bacem.

Baca juga: 7 Makanan Kesukaan Soekarno, dari Tempe sampai Pais Ikan

ilustrasi tempe sambal. SHUTTERSTOCK/peacefoo ilustrasi tempe sambal.

2. Salah satu superfood

Tempe merupakan salah satu superfood. Pasalnya, tempe merupakan sumber protein yang bergizi, ramah lingkungan, dan juga terjangkau.

Menurut Co Founder Tempe Movement Driando Ahnan Winarno, kandungan protein pada tempe tidak jauh berbeda dengan daging sapi.

Tempe juga ramah lingkungan karena diproduksi dengan energi manusia. Harganya yang terjangkau juga membuat tempe mudah diperoleh oleh siapa saja.

Baca juga: Cara Membuat Tempe untuk Pemula ala Tempe Movement

"Protein tempe dan daging sapi itu sama atau bisa lebih tinggi, level energinya sama, lemak jenuhnya jauh lebih rendah, kandungan garamnya jauh lebih rendah, kandungan seratnya jauh lebih tinggi," kata Driando.

"Kandungan kalsiumnya ternyata lebih tinggi, kandungan zat besinya setara," lanjutnya.

Ia juga menyebutkan kandungan vitamin B12 yang biasanya didapat dari sumber hewani tapi ada di tempe dan kadang belum tentu ada di daging sapi.

Ilustrasi tempe bosok, tempe yang sudah hampir busuk sering dijadikan olahan untuk sambal tumpangShutterstock/avelyn Ilustrasi tempe bosok, tempe yang sudah hampir busuk sering dijadikan olahan untuk sambal tumpang

3. Sejarah tempe

Sejarah tempe bisa dirunut jauh hingga zaman kerajaan Nusantara.

Menurut peneliti pusat studi pangan dan gizi Universitas Gadjah Mada, Murdijati Gardijito, tempe asli diciptakan oleh nenek moyang bangsa Indonesia.

Ia menyebut bahwa keberadaan tempe bahkan telah tercatat dalam naskah Jawa Kuno, tepatnya di Serat Centhini.

Naskah kuno tersebut dibuat pada abad ke-19. Tempe dijelaskan dalam lebih kurang lima jilid dari total 12 jilid Serat Centhini.

Dalam Serat Centhini, tercantum juga naskah yang menceritakan sambal tempe, tempe goreng, dan tempe bacem.

Ada juga cerita tentang tempe mentah yang disantap bersama kecambah serta sambal dari parutan kelapa.

Baca juga: Sejarah Tempe, Superfood dari Indonesia

Namun sayangnya tidak ada catatan tanggal dan tahun kapan tepatnya tempe diciptakan dan dinikmati oleh masyarakat Jawa.

Namun yang jelas, tempe sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Tempe berasal dari daerah yang sekarang dikenal sebagai Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com