Dalam Weekly Briefing Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Menparekraf Sandiaga Uno mengumumkan akan mendaftarkan tempe sebagai warisan kuliner budaya dunia UNESCO.
Ia berharap dengan predikat UNESCO, bisa meningkatkan pengembangan produk olahan tempe sebagai salah satu produk ekonomi kreatif kebanggan bangsa.
Baca juga: Kabar Gembira, Tempe Diajukan Jadi Warisan Budaya UNESCO
Tempe biasanya terbuat dari kacang kedelai. Namun ternyata, itu bukanlah patokan.
Tempe bisa dibuat dari berbagai bahan lainnya yang unik. Driando menjelaskan bahwa tempe bisa dibuat dari berbagai jenis kacang dan biji-bijian.
"Ada 22 kacang termasuk kacang ijo, kacang mete, pete cina, kacang polong, kacang hitam, dan kacang merah," kata Driando.
Bahan lainnya seperti kecambah, gandum, nasi, barli, hingga mi instan juga bisa dijadikan bahan utama pembuatan tempe.
Seperti dikutip berita Kompas.com, tempe mengandung protein, vitamin, dan mineral yang tinggi. Tempe juga rendah sodium dan karbohidrat sehingga bisa jadi sumber makanan sehat.
Misalnya, 84 gram tempe mengandung sekitar 162 kalori, 15 gram protein, 9 gram karbohidrat, dan 9 gram total lemak.
Tempe juga jadi sumber kalsium yang baik. Serat yang terkandung dalam setiap 100 gram tempe juga cukup bagus, yakni sekitar 9 gram kandungan serat.
Baca juga: 5 Tips Bikin Tempe Anti Gagal ala Pakar Ilmu Pangan
Tempe juga kaya akan prebiotik, sejenis serat yang “memberi makan” bakteri yang menguntungkan dalam tubuh.
Tempe terbukti memiliki efek anti peradangan dan dapat meningkatkan kognisi serta mendukung kesehatan pencernaan.
Selain itu, tempe juga bisa membantu menurunkan kadar kolesterol.
Tempe terbuat dari kedelai yang mengandung senyawa alami tumbuhan, isoflavon. Senyawa ini yang kerap dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol dalam tubuh.
Terakhir, tempe juga bisa menurunkan stres oksidatif. Isoflavon dalam kedelai terkenal memiliki sifat antioksidan yang tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.