Melansir Mashable South East Asia, ada beberapa teori mengenai asal usul kata “laksa”.
Apalagi sebagai produk yang muncul akibat pertukaran budaya melalui Jalur Sutera, pasti ada beragam faktor yang memengaruhi penamaan tersebut.
Dalam kamus A Malay-English Dictionary karya R. J. Wilkinson tahun 1901, “laksa” berarti 100.000 dalam bahasa Sansekerta.
Sementara di bahasa Persia, laksa berasal dari kata “lakhshah” yang merupakan salah satu jenis bihun.
Baca juga: Apa Bedanya Laksa Betawi dengan Laksa Sumatera?
Konon katanya, nama laksa juga diperoleh akibat banyaknya bahan termasuk bumbu dan rempah untuk membuat laksa.
Dari banyaknya makanan yang muncul dari Peranakan, laksa jadi salah satu yang paling populer dan bisa ditemukan di banyak sekali wilayah di Asia Tenggara.
Salah satu sebabnya karena laksa sangat mudah beradaptasi. Itu membuat laksa bisa mudah dipadupadan dengan aneka bahan dan bumbu di berbagai budaya.
Baca juga: Resep Laksa Betawi, Kuah Pekat dengan Ebi dan Terasi
Perempuan lokal bisa mengubah sup mi yang dibawa oleh para pedagang China menjadi sesuatu yang jauh berbeda.
Karena laksa bisa beradaptasi menjadi variasi baru, makanan ini juga digunakan sebagai jembatan antar budaya para pedagang dan juga orang-orang lokal ketika mereka menikah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.