Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Mindful Eating? Manfaat Makan dengan Penuh Kesadaran

Kompas.com - 20/03/2021, 22:02 WIB
Desy Kristi Yanti,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mindful eating kian populer di tengah masyarakat yang serba terburu-buru. 

Menurut Harvard.edu, mindful eating adalah pola makan yang melibatkan kesadaran penuh saat makan.

Artinya, ketika melahap makanan yang ada di atas meja, kamu memperhatikan jenis makanan yang masuk ke mulut dan banyaknya makanan. 

Tak hanya itu, mindful eating juga berarti melibatkan emosi saat merasakan makanan dan memahami isyarat tubuh yang menerima makanan.

Baca juga: 11 Etika Makan di Jepang, Tidak Boleh Taruh Lauk di Atas Nasi

Dalam mindful eating, seseorang berkesempatan untuk memahami makanan yang menyehatkan kita, mendorong apresiasi yang lebih terhadap setiap makanan, setiap suapan, dan setiap bahan makanan.

Berikut manfaat dari menerapkan mindful eating dan berbagai manfaat yang dapat kita peroleh, dikutip dari Harvard.edu dan Headspace.com:

 

1. Melatih diri mengenal makanan yang disantap

Sering kali kita makan tanpa menikmati apa yang kita makan, seperti mengunyah makanan saat perhatian kita tertuju pada TV, buku, atau lamunan.

Makan dengan pola mindful eating mengajarkan kamu untuk menggunakan waktu makan untuk berfokus pada semua indra.

Kamu akan menikmati rasa, aroma, bumbu, dan teksturnya. Dengan begitu, kita membiarkan diri mengenal kembali kenikmatan makan.

 

2. Membantu memilih asupan makanan

Ilustrasi dietSHUTTERSTOCK/JUST LIFE Ilustrasi diet

Makan dengan penuh perhatian bukanlah diet, tetapi membantu kamu memilih asupan makanan yang lebih sehat dan bergizi untuk tubuh.

Saat kita lebih sadar, pikiran menjadi lebih tenang. Pikiran yang lebih tenang, akan membuat kita tidak mudah gelisah, stres atau makan secara emosional.

Baca juga: Berkebun Selama Pandemi, Hasilkan Sayuran Sehat dan Lepas Stress

Saat pikiran lebih tenang dan jernih, membuat lebih puas terhadap cara makan. Disamping itu, kita jadi lebih memperhatikan diri kita sendiri.

Jadi, mindful eating bukan sekadar mengubah makanan yang dimakan, tetapi juga mengubah cara berpikir kita tentang makanan.

3. Belajar lebih mendengarkan suara hati 

Menyadari pikiran dan emosi adalah satu hal yang biasa, tetapi menyadari apa yang terjadi di tubuh khususnya pencernaan perlu kesadaran yang lebih.

Saat tubuh membakar semua makanan yang ada di perut dan kadar gula darah menjadi rendah, perut mengeluarkan hormon yang disebut ghrelin. 

Hormon ini mengirimkan sinyal ke "pusat kelaparan" di otak kita untuk merangsang nafsu makan.

Sebaliknya, saat kenyang, jaringan lemak mengeluarkan hormon yang disebut leptin, yang memberi sinyal pada otak bahwa tubuh sudah kenyang.

Baca juga: 15 Makanan Diet Pengganti Nasi Putih, Ada Shirataki dan Brokoli

Masalahnya, sebagian besar ilmuwan setuju bahwa, dibutuhkan waktu 20 menit sebelum pesan tersebut diterima otak.

Oleh karena itu, kebiasaan makan berlebih terjadi selama 20 menit tersebut.

Melalui pola makan yang penuh kesadaran,  dapat menyesuaikan diri dengan tubuh. Kamu bisa mengukur dengan lebih baik kapan kita merasa kenyang tanpa menunggu 20 menit.

Kamu jadi bisa mengatur waktu kapan saatnya makan, lama waktu yang kamu perlukan untuk menikmati makanan, atau berhenti makan ketika kamu merasa sudah kenyang.

4. Mendidik kembali diri kita untuk bisa menikmati makanan

Makan dengan penuh kesaran membantu kita menentukan apa yang tepat untuk tubuh dan kesehatan kita.

Makan dengan sadar adalah penyeimbang, yang memungkinkan kita menemukan keseimbangan dalam cara kita berhubungan dengan makanan.

Kesadaran membantu kita menyadari pengambilan keputusan kita sendiri.

Baca juga: Resep Shirataki Salmon Mentai, Menu Sehat buat Catering Diet

Hal itu seperti memperlambat rekaman untuk melihat proses tahap demi tahap seperti isyarat, emosi yang muncul, dan seluruh dampak indrawi dari makan.

Ketika kita berhenti sejenak untuk memperhatikan hal tersebut, kita mulai mengubah perilaku atau pemikiran kita tentang makanan.

 

5. Menjuhkan pilihan makanan tak sehat

Ilustrasi makanan bergizi seimbangShutterstock Ilustrasi makanan bergizi seimbang

Adapun, penelitian ilmiah yang mengeksplorasi mindful eating pada penurunan berat badan dan pemulihan dari pola makan yang tidak teratur, umumnya menunjukkan manfaat positif.

Sebuah badan penelitian yang berkembang menunjukkan bahwa, dengan cara makan yang berkesadaran, menjauhkan orang dari pilihan yang tidak sehat.

Baca juga: Honbap, Tren Makan Sendirian ala Orang Korea

Namun perlu diingat bahwa makan dengan sadar adalah pendekatan makan jangka panjang dan berkelanjutan, tanpa batasan.

Penurunan berat badan bukan tujuan utama, tetapi bisa jadi bonus dari pola makan yang sehat.

6. Lebih percaya diri dengan pilihan makanan

Mindful eating adalah pendekatan yang telah dicoba, diuji, disempurnakan, dan digunakan oleh begitu banyak orang. 

Orang-orang ini berasal dari berbagai latar belakang budaya, jenis makanan, dan jangka waktu yang berbeda.

Manfaat dari menggabungkan kesadaran dapat berpotensi mengubah hidup, karena memungkinkan untuk melepaskan batasan seputar makanan. 

Baca juga: 6 Tips Mulai Berkebun Sayuran di Rumah, Panduan buat Pemula

Mindful eating yang berfokus pada kesadaran, perhatian atas diri sendiri, berarti juga pada kebebasan memilih.

Kamu bisa  memiliki rasa percaya diri yang lebih besar dalam pengambilan keputusan pada makanan, belanja bahan makanan, dan memasak makanan. 

Terakhir, memotivasi diri mengarah ke kehidupan lebih sehat dan bahagia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com