Klodjen Djaja menyasar kalangan bawah, harga kopi di warung itu juga disesuaikan. Harga terendah adalah Rp 2.000 untuk secangkir kopi robusta. Jika sore hari, harga itu bertambah menjadi Rp 3.000.
Meski harga murah, Didik Sapari menjamin kualitas kopi tersebut. Kopi yang dijualnya itu merupakan kopi robusta dari lereng Gunung Arjuno dan Ngantang, Kabupaten Malang.
Didik mendapatkan biji kopi (green bean) itu dari petani yang telah terdidik mengelola tanaman kopi.
Biji kopi itu di-roasting di warung tersebut. Pembeli dapat menyaksikan langsung proses roasting, giling dan seduh kopi yang dipesannya.
Maka, Didik menjamin kualitas kopi itu meski dijual dengan harga murah.
Baca juga: Tempat Nongkrong di Malang, Bayar Jajan dan Minum Seikhlasnya
"Saya mencoba benar-benar menjadikan ini sebagai warung kopi pasar, yang murah. Tapi kualitasnya terjaga," katanya.
Selain kopi tubruk robusta, warung tersebut juga menyediakan menu kopi yang lainnya. Seperti kopi arabika dari Gayo, Aceh dan Buleleng, Bali.
Kisaran menu kopi di warung tersebut dari Rp 3.000 hingga Rp 15.000.
Sementara itu, bagi pembeli yang membawa wadah sendiri diberi diskon Rp 1.000. Hal itu untuk memicu pembeli datang meski tidak ingin menikmati kopi di lokasi itu.
"Semua jenis menu, kalau bawa wadah sendiri potong seribu," katanya.
Baca juga: 10 Oleh-Oleh Khas Malang, Olahan Apel sampai Bakso Frozen
Bukan kali ini saja Didik Sapari memulai bisnis kopi. Sebelumnya, dia sudah mendirikan lima kedai kopi dengan konsep yang berbeda.
"Saya sudah punya lima kedai. Ini yang keenam," katanya.
Klodjen Djaja buka sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.