Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kedai Kopi Baru Dekat Stasiun Malang, Sajikan Kopi Berkualitas untuk Rakyat Jelata

MALANG, KOMPAS.com - Namanya, Klodjen Djaja. Warung kopi berkualitas di Kota Malang yang bisa dinikmati dengan harga murah.

Matahari masih pagi saat Klodjen Djaja sudah ramai didatangi penikmat kopi, Kamis (11/3/2021).

Hari itu merupakan Hari Kopi Nasional 2021. Warung kopi yang ada di pojok perempatan Pasar Tradisional Klojen, Jalan HOS Tjokroaminoto Kota Malang itu sedang menyediakan kopi gratis untuk yang mendatanginya.

Meja dan kursi ditata di depan warung kopi itu untuk menampung penikmat kopi yang datang. Alhasil, mereka menikmati segelas kopi sambil menikmati suasana pagi bernuansa jadul.

Ada 150 gelas kopi yang diberikan gratis untuk perayaan Hari Kopi Nasional itu mulai pukul 6.00 WIB hingga pukul 9.00 WIB.

Pemilik Klodjen Djaja, Ahmad Iswahyudi mengatakan, warung kopi itu dibuka sejak 14 Februari 2021. Warung kopi mengusung konsep sederhana dengan kopi berkualitas.

Kedai kopi nuansa kuno di Malang

Nuansa kuno pada warung itu datang dari gedung yang merupakan bangunan cagar budaya.

Nuansa itu semakin terasa dengan berbagai poster yang ditempel di berbagai dinding di warung tersebut. Poster-poster itu bernuansa kuno.

Didik Sapari, sapaan akrab Ahmad Iswahyudi mengaku ingin memperkenalkan kopi berkualitas kepada orang-orang yang berlalu lalang di pasar tersebut. Seperti penjual dan pengunjung pasar, tukang becak dan masyarakat lainnya.

Warung kopi tersebut dikemas dengan sederhana di pojok perempatan dekat pasar tradisional.

"Kami ingin mengedukasi untuk mengenalkan kopi yang sesungguhnya. Ini lho kopi sing temenan (Ini kopi yang sesungguhnya)," katanya.

"Sasarannya tukang becak, tukang sayur dan sebagainya yang datang ke pasar sini," jelasnya.

Klodjen Djaja menyasar kalangan bawah, harga kopi di warung itu juga disesuaikan. Harga terendah adalah Rp 2.000 untuk secangkir kopi robusta. Jika sore hari, harga itu bertambah menjadi Rp 3.000.

Meski harga murah, Didik Sapari menjamin kualitas kopi tersebut. Kopi yang dijualnya itu merupakan kopi robusta dari lereng Gunung Arjuno dan Ngantang, Kabupaten Malang.

Didik mendapatkan biji kopi (green bean) itu dari petani yang telah terdidik mengelola tanaman kopi.

Biji kopi itu di-roasting di warung tersebut. Pembeli dapat menyaksikan langsung proses roasting, giling dan seduh kopi yang dipesannya.

Maka, Didik menjamin kualitas kopi itu meski dijual dengan harga murah.

"Saya mencoba benar-benar menjadikan ini sebagai warung kopi pasar, yang murah. Tapi kualitasnya terjaga," katanya.

Selain kopi tubruk robusta, warung tersebut juga menyediakan menu kopi yang lainnya. Seperti kopi arabika dari Gayo, Aceh dan Buleleng, Bali.

Kisaran menu kopi di warung tersebut dari Rp 3.000 hingga Rp 15.000.

Diskon seribu untuk pengunjung yang bawa wadah sendiri

Sementara itu, bagi pembeli yang membawa wadah sendiri diberi diskon Rp 1.000. Hal itu untuk memicu pembeli datang meski tidak ingin menikmati kopi di lokasi itu.

"Semua jenis menu, kalau bawa wadah sendiri potong seribu," katanya.

Bukan kali ini saja Didik Sapari memulai bisnis kopi. Sebelumnya, dia sudah mendirikan lima kedai kopi dengan konsep yang berbeda.

"Saya sudah punya lima kedai. Ini yang keenam," katanya.

Klodjen Djaja buka sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB.

https://www.kompas.com/food/read/2021/03/13/110635875/kedai-kopi-baru-dekat-stasiun-malang-sajikan-kopi-berkualitas-untuk-rakyat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke