KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir, shirataki banyak diperbincangkan warganet Indonesia. Khususnya di kalangan para pelaku diet dan gaya hidup sehat.
Makanan berbentuk mi dan beras ini dipercaya bagus untuk menurunkan berat badan. Kandungan kalorinya tidak sebanyak nasi putih maupun karbohidrat lainnya.
Untuk mempelajari lebih jauh mengenai shirataki, silakan simak ulasan berikut.
Baca juga: 4 Jenis Beras yang Lebih Sehat daripada Beras Putih, Apa Saja?
Ilustrasi mi shirataki.
Shirataki adalah mi yang terbuat dari glucomannan, sejenis serat yang berasal dari akar tanaman konjac atau konnyaku.
Tanaman ini banyak tumbuhdi Jepang, China, dan beberapa negara di Asia Tenggara lainnya.
Di Jepang sendiri, akar konjac diolah menjadi banyak hal, seperti tahu, obat-obatan, hingga pengganti nasi.
Dilansir dari The Kitchn, shirataki dibuat dengan cara mencampur serat glukomanan dengan air dan sedikit kapur agar mudah dibentuk.
Baca juga: Beras Basmati atau Beras Putih, Mana yang Lebih Enak dan Sehat?
Ketiga campuran bahan ini kemudian direbus lalu dibentuk memanjang hingga berbentuk tipis layaknya mi pada umumnya. Namun, ada pula yang dibentuk menyerupai nasi.
Mi shirataki mengandung karbohidrat yang lebih sedikit daripada mi pada umumnya. Mi shirataki ini justru mengandung banyak serat, tetapi bukan dari pati atau zat tepung.
Dalam laman Healthline disebutkan bahwa terdapat sekitar 97 persen air dan 3 persen serat glukomanan dalam shirataki.
Baca juga: Resep Shirataki Schotel, Olahan Beras Shirataki yang Bisa buat Diet
Hal inilah yang lantas membuat shirataki rendah kalori, sehingga dipercaya bagus untuk diet.
Satu porsi shirataki atau sekitar 112 gram, memiliki kandungan kalori sebanyak 15 kkal. Sedang kandungan karbohidratnya hanya sekitar empat gram saja, seperti dilansir dari Insider.
Selain itu, shirataki juga mengandung tiga gram serat dan satu gram protein.
Berkat kandungan kalorinya yang rendah, kamu dapat menjadikan shirataki sebagai pengganti nasi terutama apabila sedang diet.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.