Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenis Beras yang Lebih Sehat daripada Beras Putih, Apa Saja?

Kompas.com - 02/09/2020, 20:08 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Beras jadi makanan pokok untuk beragam masyarakat di dunia, termasuk Indonesia. Jenis yang paling umum dikonsumsi adalah beras putih.

Baca juga: Cara Tepat Cuci Beras agar Nasi Pulen dan Tidak Menggumpal

Namun sesungguhnya ada lebih dari 40 ribu jenis beras di dunia, menurut informasi dari The Rice Association.

Ada beberapa jenis beras yang dianggap lebih sehat daripada jenis lainnya. Misalnya beras coklat atau merah yang dianggap lebih sehat daripada beras putih.

Dilansir dari The Huffington Post Australia, beras putih biasanya dicerna dengan cepat. Jika kamu memakan beras putih terlalu banyak, maka bisa menyebabkan penyerapan karbohidrat yang terlalu banyak.

Ilustrasi beras cokelatshutterstock Ilustrasi beras cokelat

Mengutip Healthline, jenis-jenis beras yang ada di dunia biasanya berbeda dari segi warna, rasa, dan tingkat nutrisi. Beberapa jenis beras punya nutrisi yang lebih tinggi daripada yang lain.

Berikut ini beberapa jenis beras yang punya karakteristik nutrisi yang paling menonjol di antara yang lain. Bahkan bisa dibilang lebih unggul daripada jenis beras putih.

1. Beras coklat

Untuk mendapatkan beras coklat, lapisan luar pelindungnya yang disebut hull harus dihilangkan. Berbeda dari beras putih, beras coklat masih memiliki lapisan dedak dan sekam yang mengandung banyak sekali nutrisi.

Contohnya, beras coklat mengandung antioksidan flavonoid apigenin, quercetin, dan luteolin. Senyawa ini berperan penting dalam mencegah berbagai penyakit.

Mengonsumsi makanan yang kaya akan flavonoid bisa menurunkan risiko penyakit kronis seperti jantung dan beberapa jenis kanker.

Beras coklat memiliki jumlah kalori dan karbohidrat yang mirip dengan beras putih. Beras putih sendiri sudah tak memiliki lapisan dedak. Namun beras coklat punya serat tiga kali lipat lebih tinggi dari beras putih dan punya kandungan protein lebih tinggi.

Serat dan protein bisa memberikan rasa kenyang dan membantumu menjaga berat tubuh yang ideal.

Beras coklat juga punya tekstur yang lebih kenyal daripada beras putih, dengan rasa kacang-kacangan yang cukup kuat.

Dalam hal indeks glikemin, beras coklat punya tingkat medium. Artinya, kamu akan kenyang lebih lama jika memakan beras coklat dibandingkan dengan beras putih.

Dengan mengonsumsi beras coklat juga bisa membantu aliran gula darah dan insulin, hormon yang membantu menjaga tingkat gula darah tetap sehat.

Dalam sebuah studi, orang dewasa obesitas yang mengonsumsi 200 gram beras coklat selama lima hari memiliki kadar gula darah dan insulin yang lebih rendah daripada mereka yang mengonsumsi nasi putih dalam jumlah yang sama.

2. Beras hitam

Beras hitam mengandung antioksidan.Shutterstock Beras hitam mengandung antioksidan.

Varietas beras hitam yang berasal dari Indonesia atau beras hitam melati dari Thailand punya warna hitam yang kadang berubah menjadi ungu ketika dimasak.

Jenis ini juga seringkali disebut nasi terlarang karena konon katanya dikonsumsi hanya oleh keluarga kerajaan di era Cina kuno.

Penelitian menunjukkan beras hitam punya kandungan antioksidan paling tinggi dari jenis beras lainnya.

Antioksidan adalah senyawa yang melindungi sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas, yang berkontribusi pada kondisi stres oksidatif.

Stres oksidatif ini berkaitan dengan penyakit-penyakit kronis seperti penyakit jantung, kanker, dan penurunan mental.

Beras hitam sangat kaya kandungan anthocyanins, sejenis pigmen tanaman flavonoid yang punya kandungan antioksidan tinggi dan anti-inflammatory.

Anthocyanins juga memiliki kandungan anti-kanker. Dengan mengonsumsi makanan dengan kandungan anthocyanins bisa menurunkan risiko beberapa jenis kanker.

Beras hitam punya rasa kacang-kacangan dan tanah yang khas. Ketika dimasak beras ini juga akan matang lebih lama daripada beras putih.

“Beras putih mengandung 6.3 gram protein per 100 gram, sementara beras hitam mengandung 9.1 gram protein,” kata Simone Austin, ahli diet dan juru bicara Dietitians Association of Australia, seperti dilansir dari The Huffington Post Australia.

“Beras hitam juga punya tingkat glikemik indeks yang lebih rendah, artinya jika kamu memiliki diabetes maka beras ini cukup baik karena ia melepas nutrisi dengan lambat. Beras hitam juga kaya akan serat, 4.7 gram per 100 gram,” sambung Austin.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com