Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2021, 09:11 WIB
Lea Lyliana,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jelang Valentine Day (Hari Valentine), tak sedikit masyarakat yang mulai sibuk menyiapkan kado untuk pasangannya. 

Selain bunga, Valentine juga identik dengan cokelat sebagai ungkapan cinta atau kasih sayang.

Biasanya cokelat dikemas dalam kotak yang didekorasi dengan cantik dan disandingkan dengan bunga-bunga berlambang cinta.  

Lalu, sebetulnya mengapa hari Valentine identik dengan cokelat? Berikut ulasannya melansir dari Smithsonian Magazine dan History.com.

Baca juga: Buket Coklat di Surabaya buat Hadiah Valentine, Beli Online di 10 Tempat Ini

Kenapa cokelat identik dengan Valentine? 

Ilustrasi cokelat berbentuk hati yang tengah dipenggang. PEXELS/ RODNAE Productions Ilustrasi cokelat berbentuk hati yang tengah dipenggang.

Cokelat merupakan simbol kasih sayang, kenyamanan, dan sensualitas. Dulu makanan ini dianggap sebagai barang mewah dan hanya diperuntukkan untuk suku elit, yakni suku Maya dan Aztec.

Mereka percaya bahwa cokelat memiliki manfaat bagi kesehatan. 

Seiring berjalannya waktu, sekitar 1600-an, cokelat mulai menyebar ke wilayah Eropa. Namun saat itu cokelat belum dikaitkan dengan perayaan Valentine. 

Baca juga: Cara Membuat Buket Coklat Farrero Rocher untuk Kado Valentine

Pada 1840-an, gagasan Valentine sebagai hari libur untuk merayakan kasih sayang mulai dilakukan sebagai besar wilayah Eropa.

Masyarakat memberikan hadiah kepada pasangannya untuk merayakan hari kasih sayang tersebut.  

Datanglah Richard Cadburry, seorang keturunan keluarga produsen cokelat Inggris yang bertanggung jawab atas penjualan cokelat.

Guna meningkatkan penjualannya, Cadburry melakukan inovasi pada produk cokelat yang dijual. Ia pun menambahkan mentega pada biji kakao untuk menghasilkan rasa cokelat yang lebih enak. 

Baca juga: Resep Kue Kering Coklat Chip, Bisa Jadi Hadiah Valentine

Dari sinilah, Cadburry tidak sengaja menghasilkan varian cokelat baru yang disebut dengan dark chocolate atau cokelat masak pekat. 

Menyadari peluang bisnisnya, Cadburry mulai menjual varian cokelat ini dengan dikemas menggunakan kotak yang indah.

Ia menaruh gambar Cupid dan bunga mawar di atas kotak berisi cokelat berbentuk hati. Dari sinilah muncul gagasan cokelat sebagai hadiah Valentine

Masyakarat pada era Victoria tahu bahwa cokelat merupakan simbol kasih sayang dan rayuan. Laki-laki muda lantas menggunakan cokelat untuk mendekati perempuan. 

Memberikan sekotak cokelat untuk perempuan muda adalah cara pria memperlihatkan kasih sayangnya.

Baca juga: Cara Membuat Buket Coklat Beng-beng Sederhana untuk Valentine

Namun, karena cokelat pada era Victoria diibaratkan dengan hubungan dan seks, buku etiket pada masa itu mengingatkan perempuan lajang untuk tidak menerima cokelat dari laki-lai tidak dikenal.

Perempuan pada masa itu juga tabu untuk memberikan cokelat kepada laki-laki. Hanya perempuan berani yang melakukannya. Seiring waktu, kesan cokelat yang tabu mulai hilang.

Dari Eropa, budaya memberikan cokelat pada Hari Valentine juga mulai merambah ke seluruh dunia termasuk Indonesia.

Mengenai Hari Valentine sendiri, sebenarnya ini ditujukan untuk menghormati martir Katolik bernama Valentine.

Walau sebetulnya Hari Valentine bukanlah hari kasih sayang, melainkan simbol penghormatan. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com