Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/12/2020, 20:32 WIB
Yuharrani Aisyah

Penulis

KOMPAS.com - Ayam kodok biasanya disajikan saat perayaan istimewa di Indonesia termasuk Natal.

Walaupun mengandung kata 'kodok', tetapi makanan spesial ini tidak terbuat dari hewan kodok sama sekali.

Wujud ayam kodok adalah ayam utuh berisi campuran daging ayam cincang dan rempah. Terkadang tambah telur atau jeroan ayam.

Di balik nama unik, terdapat sejumlah hal yang perlu kamu ketahui tentang ayam kodok seperti mengutip The Jakarta Post, mulai dari sejarah sampai eksistensinya di masa kini.

Baca juga: Serba-serbi Makanan Natal

Ilustrasi Ayam Kodok dok. shuttertock / Ika Rahma H Ilustrasi Ayam Kodok

Ayam kodok kreasi orang Belanda

Ayam kodok adalah masakan yang dikenalkan oleh orang Belanda saat zaman penjajahan Belanda.

Menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman mengutip The Jakarta Post, ayam kodok adalah kreasi orang Belanda menggunakan bahan yang tersedia di Indonesia. Terinspirasi dari hidangan daging cincang ala Perancis yaitu ballotine dan galantin.

Resep ayam kodok pertama kali muncul ketika koki Belanda menerbitkan buku masak Indonesia. Dalam buku tersebut tercantum resep gevulde kip atau ayam utuh isi daging cincang dan rempah.

Asal nama ayam kodok

Nama ayam kodok tidak muncul begitu saja.

Berdasarkan jurnalis senior dan penulis Indonesian Dishes and Desserts Hiang Marahimin juga melansir The Jakarta Post, usai dipanggang, bentuk ayam kodok melebar dan pipih karena tidak ada tulangnya. Dari sinilah nama ayam kodok muncul.

Ilustrasi irisan ayam kodok. Makanan Indonesia kreasi orang Belanda. SHUTTERSTOCK/DIADE RIVA NUGRAHANI Ilustrasi irisan ayam kodok. Makanan Indonesia kreasi orang Belanda.

Cara membuat ayam kodok rumit

Orang Belanda memperkenalkan ayam kodok sebagai sajian untuk acara istimewa, tidak hanya Natal. Biasanya untuk pesta yang menghidangkan makanan mewah, maka ayam kodok salah satunya.

Bukan tanpa alasan ayam kodok hanya disajikan saat perayaan istimewa, karena cara membuatnya rumit dan membutuhkan waktu lama. Ukuran ayam kodok besar, bisa untuk 15-20 orang.

Daging dan tulang ayam dikeluarkan dari dalam perut, sehingga menyisakan kulit, sayap, dan kaki ayam.

Daging ayam dicincang, dicampur dengan rempah dan bahan protein lain. Barulah dimasukkan kembali ke dalam kulit ayam. Langkah terakhir, ayam isi dikukus lalu dipanggang.

Menurut Hiang Marahimin, harus menggunakan ayam broiler tua dalam membuat ayam kodok.

Pasalnya, tekstur kulit daging ayam tua lebih kuat dan tidak mudah rapuh. Tekstur kulit yang kuat penting karena adanya proses mengeluarkan daging ayam.

Tantangan lain dalam membuat sajian ini adalah mencincang daging ayam tua yang teksturnya padat, keras, dan tidak berlemak.

Hiang Marahimin menambahkan, saat zaman penjajahan Belanda hanya ada ayam kampung yang dagingnya keras dan padat.

Baca juga: Resep Ayam Kodok Spesial Natal, Cocok untuk Sajian Satu Keluarga

 

Ilsutrasi ayam kodok yang dibelahDok. Shutterstock Ilsutrasi ayam kodok yang dibelah

Makna telur dalam ayam kodok

Isi ayam kodok biasanya tidak hanya daging ayam, bisa tambah hati ayam maupun daging babi.

Telur rebus juga bisa ditambahkan untuk mengisi kekosongan di dalam ayam. Tujuannya untuk mengurangi pengeluaran membeli daging. Kadang juga diganti sosis.

Menurut Fadly Rahman, penambahan telur rebus mempunyai arti tersendiri. 

Hampir selalu ada telur dalam sajian makanan perayaan budaya dan tradisi di Indonesia seperti pada ayam kodok dan tumpeng.

Alasannya, telur adalah embrio atau cikal bakal kehidupan yang melambangkan kelahiran kembali dan perubahan menuju kesucian atau kemurnian.

Ilustrasi belahan ayam kodok khas Natal di Indonesia. SHUTTERSTOCK/IKA RAHMA H Ilustrasi belahan ayam kodok khas Natal di Indonesia.

Ayam kodok mulai terlupakan

Termasuk sajian istimewa, tetapi ayam kodok mulai terlupakan karena cara membuatnya yang rumit dan banyak pilihan makanan lain.

Fadly mendapatkan informasi dari temannya terutama keturunan China, tradisi membuat ayam kodok terhenti di generasi nenek atau ibu mereka.

Menurutnya, generasi muda sekarang lebih memilih membuat masakan yang lebih simpel. Kalau ingin menikmati ayam kodok, biasanya memesan dari koki rumahan atau profesional.

Artikel ini telah tayang di Jakarta Post dengan judul "'Ayam kodok': Indonesia’s near-forgotten holiday dish", https://www.thejakartapost.com/life/2019/12/20/ayam-kodok-indonesias-near-forgotten-holiday-dish.html

(Penulis/Editor: Muthi Achadiat Kautsar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com