Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penjual Es Permen Karet yang Hits di Surabaya, Punya Omzet Rp 13 Juta Per Hari

Kompas.com - 10/11/2020, 16:26 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pernah dengar tentang Es Permen Karet ? Ya, es yang satu ini belakangan viral di Surabaya, Jawa Timur. Warnanya merah muda, dengan rasa manis nan segar membuat es ini banjir pembeli beberapa waktu terakhir.

Es Permen Karet yang dijual oleh Warung Ampel Kemang ini berlokasi di Jalan Sidodadi Baru, Nomor 50A, Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Viral Video Es Permen Karet di Surabaya, Es Segar Porsi Besar

Dalam waktu tiga bulan terakhir, dagangan Ahmad Hidayat kebanjiran pembeli. Sebernanya, Ia telah menjajakan Es Permen Karet sejak tujuh  bulan lalu, namun karena pandemi maka terdampak pada jumlah pembeli.

"Ini lokasi baru, awalnya di Jalan Ampel lalu saya pindah. Memang awal sepi tapi lama-lama ramai dan kemajuan besar sekali," ucap pria yang akrab disapa Iyit ini saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/11/2020).

Baca juga: Resep Es Krim Boba Versi Murah, Pakai Takaran Sendok

Tetapi ini, untuk membeli Es Permen Karet, pembeli harus rela mengantre hingga 100 meter. Bahkan, Iyit pernah diprotes oleh tetangga karena lapaknya sangat ramai.

"Pada antre sampai 100 meter lebih. Waktu pandemi pak lurah suruh jangan berkerumun jadi antrenya panjang," kata dia.

Berdasarkan resep keluarga

Iyit berkisah, Es Permen Karet merupakan resep warisan keluarga. Sekitar tahun 1985, Pamannya juga menjual es yang sama dan dijajakan di depan rumah. Resep tersebut memang diakui para pembeli karena rasanya yang enak.

Lalu sekitar awal tahun 2000-an, keluarganya membuka warung di Jalan Ampel dan kembali menjual Es Permen Karet beserta hidangan lainnya seperti nasi dan kue.

Namun lantaran permasalahan pribadi, Iyit beserta istrinya memutuskan untuk pindah ke lokasi yang sekarang. Ia pun memodifikasi resep Es Permen Karet hingga cita rasanya seperti lebih nikmat.

"Kalau dulu belum viral masih dipegang orangtua kan sepi lalu saya kembangin lagi saya kelola. Rasanya saya tambahin apa apa lalu semakin enak. Abis itu lama lama ramai," tutur Iyit.

Bahan dasar es ini sebenarnya sederhana, yakni sirup, susu, gula, krimer dan ada satu komposisi lainnya yang menjadi andalan Iyit namun enggan untuk disebutkan karena menjadi rahasia Warung Ampel Kembang.

"Ada bahan khusus.  Memang pakai resep orang tua, tapi  Saya ubah 90 derajat saya eksperimen sendiri. Saya mainnya dibanyakkin susu. Es permen karet aja susu sejari bisa 8 karton bisa 24 galon," jelas Iyit.

Baca juga: 8 Kedai Kopi Legendaris di Jakarta, Kopi Es Tak Kie sampai Kwang Koan Kopi Johny

Es Permen Karet viral di SurabayaInstagram/es.permenkaret23 Es Permen Karet viral di Surabaya

Omzet Rp 13 juta

Saking lakunya, omzet khusus untuk Es Permen Karet mencapai Rp 13 juta per harinya. Apabila digabung dengan dagangan jenis lain, omzetnya mencapai angka Rp 25 juta per hari. Per harinya pun, ia bisa menjual 18 hingga 24 galon Es Permen Karet.

"Paling tidak saya jual 15 galon, kalau hujan kadang cuma 9 galon masih laku. Kalau enggak hujan bisa 24 galon," terangnya.

Tak hanya rasanya yang enak dan segar, Es Permen Karet dijual dengan harga sangat terjangkau yakni Rp 4.000 per gelasnya.

Selain Es Permen Karet, Warung Ampel Kembang juga menjual a es teh, susu es, milo kopi spesial, kopi mesir, kue khas India, nasi mandi, dan kue tradisional lainnya.

Bagi pembeli yang ingin mencoba es viral ini bisa datang ke Jalan Sidodadi Baru, Nomor 50A, Surabaya, Jawa Timur.

Warung Ampel Kembang buka mulai pukul 15.30 hingga 10.00 WIB. Khusus setiap Sabtu malam, ada 6 galon Es Permen Karet gratis yang siap dibagikan ke para pelangga mulai pukul 23.30-03.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com