Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lukumades, Donat Yunani yang Naik Daun di Indonesia

Kompas.com - 10/10/2020, 19:12 WIB
Nine Fridayani,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Donat tak hanya berupa roti goreng dengan bentuk menyerupai cincin, seperti donat umumnya.

Banyak negara memiliki donat versinya sendiri. Seperti loukoumades atau lukumades donat dari Yunani. Donat ini belakangan naik daun di Indonesia. 

Melansir IFood, lukumades adalah makanan penutup manis yang terdiri dari bola adonan goreng yang dicelupkan ke dalam sirup madu dan ditaburi gula.

Baca juga: Resep Donat Berusia 100 tahun dari Perang Dunia I, Tertarik Bikin?

Terkadang lukumades juga diberi taburan berupa kacang kenari dan bubuk kayu manis.

Aroma madu lukumades dianggap sebagai daya tarik dari hidangan ini.

Ada beberapa versi sejarah mengenai asal-usul hidangan ini. Asal-usul lukumades muncul di Yunani, kawasan Teluk Persia, Turki, hingga Mesir.

Hidangan ini juga disebut Lokma di Turki, Lokmades di Siprus dan Luqmat al-qadi di kawasan Teluk Persia (saat ini Iran).

1. Sejarah lukumades

Lukumades dianggap sebagai hidangan pencuci mulut tertua yang tercatat di dunia.

Pada zaman Yunani kuno, bola adonan goreng ini disajikan kepada para pemenang Olimpiade pertama Yunani pada 776 SM.

Penyair Yunani Callimachus adalah orang pertama yang menyatakan bahwa adonan bola yang digoreng ini direndam dalam madu dan kemudian disajikan kepada para pemenang sebagai "token madu”.

Melansir Huff Post, saat Olimpiade pertama pula, orang Yunani menjadikan lukumades sebagai hidangan untuk para dewa sebagai rasa terima kasih mereka atas penyelenggaraan Olimpiade.

Sejak saat itu pula lukumades dianggap sakral oleh orang Yunani, sama halnya dengan Olimpiade bagi mereka.

Baca juga: Resep Bomboloni Creme Brulee, Donat Goreng Berlapis Karamel

Ada banyak dapat toko-toko yang menjual lukumades di sepanjang jalan Kota Athena.

Selama bertahun-tahun, resep asli dari lukumades sudah tersebar di seluruh dunia sejak saat itu.

Resep lukumades bervariasi sesuai dengan daerah pembuatannya dari Yunani, Turki, Mesir, sampai dan negara-negara kuno lainnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com