Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kantin Sastra UI Sepi, Alumni Adakan #KansasBukaLagi untuk Bantu Pedagang

Kompas.com - 06/10/2020, 21:08 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

“Saya baru tahu bahwa ada oknum yang bilang kalau masuk ke aplikasi itu bayar. Padahal gratis," kata Geri.

"Karena memang ribet ya syaratnya, dan mereka tidak mengerti. Akhirnya malah dimanfaatkan oknum,” Lanjutnya.

Crowd funding

Ke depannya, Geri tak hanya akan melanjutkan program ini sampai semakin banyak pedagang Kansas yang bergabung.

Ia dan kawan-kawan lainnnya juga akan mencoba untuk membuat sejenis acara konser virtual yang berkonsep crowd funding.

Nantinya konser ini akan jadi ajang penggalangan dana. Namun bedanya, dana ini tidak sekadar disalurkan secara merata pada para pedagang tapi akan disalurkan dalam bentuk modal sesuai kebutuhan.

Baca juga: 3 Tips untuk Kafe dan Petani Kopi Bertahan Saat Masa Pandemi

Uang yang terkumpul dari hasil donasi alumni dan mahasiswa lewat konser virtual tersebut nantinya bisa diminta sesuai kebutuhan modal para pedagang.

“Misalnya untuk yang sudah berjalan, mereka butuh tambahan kompor dan gas misal totalnya Rp 300.000. Terus ada juga yang baru jalan, mereka butuh modal Rp 1,5 juta," pungkasnya

"Ya kita kasih segitu, tapi tetap mereka harus bikin proposal ke kita supaya efektif,” terang Geri.

Kondisi pedagang kini

Ternyata program #KansasBukaLagi disambut dengan antusiasme yang cukup tinggi baik dari para alumni FIB maupun mahasiswa aktif FIB maupun UI secara keseluruhan.

Banyak dari mereka yang membantu para pedagang dengan memesan makanan-makanan yang biasa mereka temukan di kampus ini.

Kini para pedagang yang sudah tergabung ke program #KansasBukaLagi, kata Geri, mengalami kenaikan omset yang cukup bagus.

Baca juga: 5 Jenis Makanan Paling Laku di Tokopedia Nyam Saat Pandemi

Ia mencontohkan Ayam Kremes Mas Alan yang baru bergabung dengan program ini.

Sebelumnya warung ini sudah terdaftar di salah satu aplikasi ojek online. Namun menggunakan nama yang berbeda.

Geri menjelaskan biasanya Ayam Kremes Mas Alan dapat orderan 2-3 hari sekali, sehari maksimal (omset) Rp 200.000.

Ketika peluncuran di aplikasi ojek online pada Minggu, omsetnya naik sekitar Rp 800.000. Pada Senin dia naik mejadi Rp 1,1 omsetnya.

Ke depannya, Geri dan kawan-kawan juga sedang menyusun jasa titip makanan para pedagang Kansas ke daerah sekitar Jabodetabek.

"Minggu besok lagi uji coba, ada alumni jasa titip Ayam Kremes Mas Alan. Dia nge-drop di daerah Pamulang, nanti yang di sekitar Pamulang bisa ambil makanannya di titik temu yang disepakati," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com