Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kantin Sastra UI Sepi, Alumni Adakan #KansasBukaLagi untuk Bantu Pedagang

Program ini dalam rangka membantu operasional pedagang Kantin Sastra (Kansas) pada masa pandemi Covid-19 secara berkelanjutan.

Geri, penggagas gerakan ini ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (6/10/2020), menuturkan  dirinya terpikir untuk membantu para pedagang Kansas untuk bisa kembali berjualan.

Pada masa pandemi kantin kampus ditutup karena tidak ada aktivitas perkuliahan.

Para pedagang Kansas yang sebelumnya hanya berjualan offline dan tak punya akun pengiriman makanan ojek online, akan dibantu oleh Geri dan kawan-kawan. 

Geri yang juga mempunyai usaha warung makan di daerah Kukusan tak jauh dari UI sempat dikunjungi temannya. 

Temanya tersebut yang bertanya mengenai kondisi penjualan warung.

“Saya bilang ya jeblok pas lagi pandemi ini turun hampir 80 persen. Saya selamat karena untungnya ada online di ojol," kata Geri.

"Terus saya kepikiran, ini yang di kantin kampus gimana ya, secara mereka dari pertengahan Maret benar-benar off total,” lanjutnya.

Ia kemudian menghubungi salah satu pedagang yang biasa berjualan gado-gado di Kansas. Ternyata kondisinya bisa dibilang sangat sulit.

Hingga akhirnya Geri menawarkan bantuan untuk mendaftarkan warung sang pedagang tersebut ke aplikasi ojek online.

“Saya pikir, saya ingin membantu. Hanya kalau bantuannya dalam bentuk uang, ini kapan habisnya. Makanya lebih baik buka program ini,” kata Geri.

Program #KansasBukaLagi

Lewat program #KansasBukaLagi para alumni dan mahasiswa yang tergabung akan memberi bantuan. 

Bantuan terdirid ari mendaftarkan warung para pedagang ke aplikasi ojek online, konsultasi, strategi berjualan, promo makanan, dan harga yang pas untuk jualan.

Tim pengelola program ini terbagi dua, ada tim marketing dan tim surveyor.

Tim surveyor bertugas untuk mendata pedagang yang bisa diajak bergabung, melakukan input data ke aplikasi ojek online, dan termasuk mendesain publikasi.

Sementara tim marketing biasanya memegang eksekusi desain publikasi yang dibuat oleh tim surveyor.

Mereka ada yang bertugas sebagai fotografer makanan, mengelola akun Instagram, sampai content writer untuk produk dan deskripsinya di aplikasi ojek online.

“Kita kontrol juga karena kita megang email mereka nih jadi kita bisa lihat traffic dagang mereka gimana. Kalau turun, kita bantu gimana caranya naik lagi. Kalau stabil, bisa kita naikin lagi.”

Pada intinya, Geri hanya berusaha untuk membantu menggerakkan operasional warung-warung tersebut di awal.

Setelah itu, perihal keberlanjutan usaha para pedagang tetap harus dijaga oleh masing-masing pedagang.

“Jaga kualitas rasa, porsi, harga, kecepatan mereka menyelesaikan orderan karena online berpengaruh di aspek itu," jelas Geri.

"Saya enggak mau bikin mindset gini, ikut Geri saja nanti dagangan ramai. Saya enggak mau gitu, kita sama-sama dari pedagang bantu saya juga bantu,” tegasnya.

Tantangan

Program yang baru dimulai pada September 2020 lalu ini sempat melalui kesulitan. Awalnya Geri mengaku agak sulit untuk mengajak para pedagang ini untuk bergabung ke penjualan online.

“Sebenarnya mereka itu rata-rata setiap saya tanya mau atau enggak, mereka itu mau hanya mereka enggak ngerti caranya. Email saja mereka enggak ngerti caranya,” papar Geri.

Sosok Bu Kasem sang pedagang gado-gado yang jadi pedagang pertama yang bergabung akhirnya dijadikan semacam pancingan oleh Geri.

Melihat itu, para pedagang lain akhirnya mulai banyak yang penasaran dan bertanya soal program ini pada Geri.

Tak itu saja, para pedagang juga sempat ragu bergabung di program #KansasBukaLagi.

Sebab ada isu soal pendaftaran warung ke aplikasi ojek online yang disebut-sebut lama, sulit, serta berbayar.

“Saya baru tahu bahwa ada oknum yang bilang kalau masuk ke aplikasi itu bayar. Padahal gratis," kata Geri.

"Karena memang ribet ya syaratnya, dan mereka tidak mengerti. Akhirnya malah dimanfaatkan oknum,” Lanjutnya.

Crowd funding

Ke depannya, Geri tak hanya akan melanjutkan program ini sampai semakin banyak pedagang Kansas yang bergabung.

Ia dan kawan-kawan lainnnya juga akan mencoba untuk membuat sejenis acara konser virtual yang berkonsep crowd funding.

Nantinya konser ini akan jadi ajang penggalangan dana. Namun bedanya, dana ini tidak sekadar disalurkan secara merata pada para pedagang tapi akan disalurkan dalam bentuk modal sesuai kebutuhan.

Uang yang terkumpul dari hasil donasi alumni dan mahasiswa lewat konser virtual tersebut nantinya bisa diminta sesuai kebutuhan modal para pedagang.

“Misalnya untuk yang sudah berjalan, mereka butuh tambahan kompor dan gas misal totalnya Rp 300.000. Terus ada juga yang baru jalan, mereka butuh modal Rp 1,5 juta," pungkasnya

"Ya kita kasih segitu, tapi tetap mereka harus bikin proposal ke kita supaya efektif,” terang Geri.

Kondisi pedagang kini

Ternyata program #KansasBukaLagi disambut dengan antusiasme yang cukup tinggi baik dari para alumni FIB maupun mahasiswa aktif FIB maupun UI secara keseluruhan.

Banyak dari mereka yang membantu para pedagang dengan memesan makanan-makanan yang biasa mereka temukan di kampus ini.

Kini para pedagang yang sudah tergabung ke program #KansasBukaLagi, kata Geri, mengalami kenaikan omset yang cukup bagus.

Ia mencontohkan Ayam Kremes Mas Alan yang baru bergabung dengan program ini.

Sebelumnya warung ini sudah terdaftar di salah satu aplikasi ojek online. Namun menggunakan nama yang berbeda.

Geri menjelaskan biasanya Ayam Kremes Mas Alan dapat orderan 2-3 hari sekali, sehari maksimal (omset) Rp 200.000.

Ketika peluncuran di aplikasi ojek online pada Minggu, omsetnya naik sekitar Rp 800.000. Pada Senin dia naik mejadi Rp 1,1 omsetnya.

Ke depannya, Geri dan kawan-kawan juga sedang menyusun jasa titip makanan para pedagang Kansas ke daerah sekitar Jabodetabek.

"Minggu besok lagi uji coba, ada alumni jasa titip Ayam Kremes Mas Alan. Dia nge-drop di daerah Pamulang, nanti yang di sekitar Pamulang bisa ambil makanannya di titik temu yang disepakati," tutup dia.

https://www.kompas.com/food/read/2020/10/06/210800475/kantin-sastra-ui-sepi-alumni-adakan-kansasbukalagi-untuk-bantu-pedagang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke