Masakan ini mampu bertahan sampai 3 (tiga) bulan tanpa dipanaskan kembali, tanpa berubah rasa dan aroma. Semakin lama disimpan maka akan semakin enak rasanya.
Menurut keyakinan saya, adalah wajib hukumnya bahwa rendang bersama jamu, tenun, kujang, kroncong, dangdut dan lain-lain dicalonkan ke UNESCO untuk diakui sebagai warisan kebudayaan kuliner dunia mahakarya bangsa Indonesia.
Pada awalnya rendang dibuat karena masyarakat Minang membutuhkan makanan yang mampu bertahan lama sampai lebih dari 2 bulan sebagai bekal merantau, termasuk untuk bekal naik haji, apalagi perjalanan menuju Mekkah zaman dahulu bisa berbulan-bulan menggunakan kapal laut.
Makanan diawetkan dengan cara dikeringkan. Rendang, bila dimasak dengan benar sampai kering, bisa tahan 1-3 bulan di udara terbuka.
Rendang dimasak selama kurang lebih 8 (delapan) jam agar bumbu meresap sempurna, dan diperoleh cita rasa yang khas dan nikmat.
Untuk memasak rendang harus menggunakan santan dari buah kelapa yang tua karena lebih banyak lemaknya agar rasanya lebih gurih. Bila menggunakan santan instan rasanya kurang begitu lezat.
Memasak rendang tidak bisa sembarangan. Jika memasak dengan api kecil maka hanya akan menghasilkan kari daging. Bila dimasak terus akan menjadi kalio daging yang agak berminyak dan bila dimasak lebih lama lagi baru akan menghasilkan rendang.
Memang benar bahwa makin lama disimpan rendang makin lezat rasanya tanpa ada duanya di planet bumi ini.
Maaf sampai di kalimat ini, saya tidak tahan menahan saliva menetes ke luar dari mulut maka terpaksa saya berhenti menulis naskah sampai di sini untuk segera pesan rendang lewat on line sebab PSBB belum berakhir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.