Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Goreng Tempe yang Kamu Beli, Ini Alasannya...

Kompas.com - 16/09/2020, 08:16 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi

KOMPAS.com  - Olahan makanan berbahan tempe banyak dijual di Jawa. Sebut saja tempe mendoan, tempe bacem, keripik tempe dan masih banyak lagi.

Tempe yang memiliki gizi tinggi ternyata tak sembarangan dapat diolah. Jika cara mengolahnya salah, gizi pada tempe dapat berkurang.

Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor yang juga sekaligus Ketua Forum Tempe Indonesia, Made Astawan, mengatakan banyak kandungan di dalam tempe yang bisa menambah lezat dan sehat jika dimasak dengan benar.

Baca juga: Jangan Salah, Ini Cara Terbaik Mengonsumsi Tempe

Ia mengatakan jika di dalam tempe ada mahluk hidup, ada prebiotik yang dimakan berwujud mikroba dalam keadaan hidup bernama bakteri asam laktat. 

Bakteri ini sama seperti yang ada di yoghurt. Bahkan di dalam tempe bakteri asam laktat lebih tinggi, apalagi jika dimasak dengan benar dan kualitas tempenya baik.

Made mengatakan bakteri prebiotik itu hanya satu dari sekian kandungan bermanfaat di dalam tempe.

Namun sayangnya, bakteri baik itulah yang mudah rusak jika dipanaskan.

Oleh karena itu jika ingin bermanfaat bagi pencernaan, idealnya jangan memak tempe dengan metode yang sangat panas seperti digoreng.

Baca juga: Kenapa Lebih Banyak Varian Olahan Tempe di Jawa Tengah Dibanding di Jawa Barat?

Jangan menggoreng tempe

Ilustrasi sate tempe. Dok. Shutterstock/Agung Pewe Ilustrasi sate tempe.

Selain menghancurkan bakteri baik pada tempe, Made menyebutkan saat tempe digoreng juga akan merusak kandungan minyak kedelai. 

“Minyak kedelai yang sehat mengandung lemah nabati, dalam tempe akan larut itu, diganti minyak goreng lemak jenuh, sayang sekali,” ujar Made.

Made menyarankan selain digoreng, alangkah lebih baiknya masyarakat Indonesia lebih kreatif mengolah tempe.

Baca juga: Sejak Kapan Tempe Terkenal Sampai Luar Negeri?

Aternatif mengolah tempe yang lebih baik dari digoreng ialah dikukus, dibakar, dipanggang, dan yang lainnya.

Namun cara memasak ini direkomendasikan dengan catatan tempe tersebut higienis atau bersih pembuatannya.

Pada Rumah Tempe Indonesia (RTI) di Bogor, Made dengan teman-temannya sering kali mengonsumsi tempe dengan cara dijus dicampur dengan buah.

Baca juga: Proses Pembuatan Tempe dari Nol sampai ke Meja Makanmu

 

Menurutnya ini masih jadi salah satu yang terbaik karena nutrisinya terjaga dan rasanya lezat, mirip seperti smooties.

Made juga menekankan satu hal, di dalam tempe juga mengandung MSG alami, sama seperti penyedap makanan. Jadi tidak usah ditambah MSG buatan saat proses memasak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com