JAKARTA,KOMPAS.com - Saat kamu akan memasak sei sapi khas Nusa Tenggara Timur, hal dasar yang perlu diperhatikan adalah memilih potongan daging sapi yang tepat.
Executive Chef Santika Mataram Lombok, Nyoman Putra Yasa, menyarankan untuk menggunakan potongan daging has.
"Lebih baik memggunakan potongan daging has karena lebih mudah diolah dan untuk pemula lebih baik menggunakan daging bagian ini," jelas Yasa dihubungi Kompas.com, Senin (6/7/2020).
Baca juga: Cara Membuat Sei Sapi khas NTT, Bisa untuk Ide Bisnis Kuliner
Yasa menekankan jika potongan daging has juga memiliki tekstur yang bagus dan gampang diolah menjadi empuk.
Namun, tidak menutup kemungkinan jika potongan daging lainnya juga bisa dijadikan sei sapi.
Kamu juga bisa menggunakan jeroan sapi seperti lidah sapi untuk diolah menjadi sei sapi.
Daging sei biasanya dimasukkan ke dalam ruangan khusus pengasapan untuk proses masak.
Baca juga: Resep Rumpu Rampe, Sayuran Khas NTT Pendamping Sei Sapi
Asap akan mematangkan daging dan daging akan mengalami penyusutan sebanyak 20-30 persen. Oleh karena itu penting untuk memilih daging yang tidak memiliki kadar lemak tinggi.
Sebab daging dengan kadar lemak yang tinggi akan mengalami penyusutan lebih banyak daripada daging dengan kadar lemak sedikit.
Sei sapi pada dasarnya menggunakan daging babi hutan atau babi liar hasil buruan.
Alasannya daging babi liar memiliki tekstur yang empuk dan padat, serta tidak memiliki banyak lemak di dalamnya.
Baca juga: 6 Rumah Makan Sei Sapi di Jakarta dan Tangerang, Ada Sei Kana
Berbeda dengan daging babi ternak yang memiliki kandung lemak lebih banyak, sehingga saat diasap daging bisa menyusut lebih dari 30 persen.
Sementara untuk daaging sapi, teksturnya lebih keras dibanding daging babi sehingga daging sapi harus dimarinasi terlebih dahulu.
Saat proses marinasi lebih baik marinasi daging dengan daun pepaya agar daging mudah lembut.
Baca juga: 3 Tempat Jual Sei Sapi di Semarang, Cocok buat Makan Siang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.