Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/06/2020, 17:17 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Ada dua jenis biji kopi yang paling dikenal di dunia, yakni arabika dan robusta. Dua biji kopi ini punya perbedaan signifikan khususnya dari segi rasa.

Baca juga: Apa Bedanya Biji Kopi Robusta dan Arabika? Mulai dari Bentuk, Rasa, sampai Proses Pengolahan

William Heuw, owner Kopi Kangen mengatakan biji kopi arabika memiliki profil rasa yang lebih kuat dari sisi fruity (buah). Biji kopi arabika juga cenderung punya wangi bunga yang cukup kuat.

Sementara biji kopi robusta punya karakteristik body yang tebal dan kuat, dengan rasa pahit.

“Kalau bahasa orang-orang kopi itu disebutnya earthy. Kadang ada sedikit rasa dark chocolate karena pahitnya mirip,” ujar William pada Kompas.com, Kamis (4/6/2020).

Ilustrasi proses pembersihan biji kopi dari kotoran di Bener Meriah, Aceh. SHUTTERSTOCK/HENDRA MURDANI Ilustrasi proses pembersihan biji kopi dari kotoran di Bener Meriah, Aceh.

Tingkat keasamaan biji kopi arabika juga lebih tinggi daripada biji kopi robusta. Biji kopi arabika punya cita rasa yang lebih beragam.

“Kalau robusta rasanya gitu-gitu aja. Paling kalau ditanam di tempat beda, lebih strong sesuai dari tanah mana, pulau mana, atau petani mana dari sisi pahit dan bodinya,” papar William.

Berbeda dengan biji kopi arabika yang seringkali dianggap mendapatkan pengaruh tertentu sesuai dengan tanaman apa yang menjadi tanaman teduh mereka.

Misalnya, arabika kintamani yang memberikan sugesti punya sedikit rasa jeruk karena tanaman teduhnya adalah pohon jeruk.

Selain dari sisi cita rasa, body dari biji kopi arabika juga sebenarnya tak kalah kuat dari robusta. Namun, tergantung pada proses pemetikan dan roasting biji kopi itu sendiri.

Ilustrasi proses roasting biji kopi. SHUTTERSTOCK/ARTEM VARNITSIN Ilustrasi proses roasting biji kopi.

Rasa biji kopi robusta yang bisa dibilang tak seberagam arabika, rupanya dipengaruhi juga oleh Suplai robusta yang jauh lebih banyak daripada arabika.

“Karena suplai arabika sedikit, harga sedikit lebih mahal. Sehingga orang-orang lebih suka mengulik arabika untuk cari cita rasa,” ujar William.

Sementara biji kopi robusta punya suplai yang cukup banyak dan harga tidak terlalu mahal, maka kebanyakan orang tidak menggunakannya untuk mengulik cita rasa.

Biji kopi robusta dengan rasa strong, digoreng hingga tingkat kematangan medium bahkan dark untuk kemudian jadi campuran untuk banyak merek kopi kekinian karena bisa memotong harga produksi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com